Singakawang  (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, A Kismed mengatakan, ada sebanyak 40 kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut sepanjang Januari - Maret 2017.

"Ada sekitar 40 kasus DBD sepanjang Januari - Maret 2017, dengan angka kematian sebanyak 3 orang," kata Kismed, Selasa.

Baca juga: Tiga Anak Meninggal Diserang DBD Di Singkawang

Atas meningkatnya kasus DBD di tahun ini, dia meminta peran dari masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Karena, jika tidak ada partisipasi aktif dari masyarakat, maka pihaknya susah untuk berbuat banyak.

"Paling tidak konsep 3M itu harus diterapkan di masyarakat, terutama memasuki musim hujan," ujarnya.�

Jika 3M tidak dilakukan masyarakat, menurutnya, sampai kapan pun kita tidak bisa meminimalisir penyakit demam berdarah.

Baca : Pemkot Singkawang Galakkan Fogging Cegah DBD

"Jangan berharap dengan orang dinas kesehatan. Masak sih orang dinas kesehatan juga yang harus membersihkan lingkungan rumahnya, kalau bukan dari masyarakatnya sendiri," ungkapnya.

Kemudian, disaat maraknya DBD sekarang ini, jika mendapati anak yang sedang demam segeralah bawa ke Puskesmas. Karena di Puskesmas ada tes cepat untuk demam berdarah.

"Jangan dianggap remeh atau menganggap jika itu demam biasa. Apalagi itu anak di usia balita. Karena yang sangat rentan dengan DBD adalah anak di usia SD," tuturnya.

Baca pula: Seorang Bocah Di Singkawang Meninggal Karena DBD

Menurutnya, anak yang meninggal karena DBD sudah terlambat untuk di bawa ke rumah sakit. Lantaran si anak sudah mengalami kondisi Dengue Shock Syndrome (DSS).

"Jika sudah DSS, susah mau di tangani, dan itulah penyebab kematian-kematian yang terjadi," jelasnya.

Untuk itu, dia mengingatkan lagi agar masyarakat Singkawang waspada terhadap wabah mematikan ini. Jangan sampai terlambat, apabila mendapati anaknya sedang demam saat ini.


(U.KR-RDO/N005) 

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017