Sambas (Antara Kalbar) - Kasatreskrim Polres Sambas, AKP Raden Real Mahendra mengatakan pihaknya kembali menerima laporan kasus bunuh diri yang dilakukan pemuda Kecamatan Semparuk berinisial TJ.

"Pemuda tersebut berusia 25 tahun, asal Dusun Sintete, Desa Singaraya Kecamatan Semparuk. Korban bunuh diri pada Senin tanggal 3 Maret 2016," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Rabu.

Raden menjelaskan kejadian tersebut pada sore hari dan diketahui pertama kali oleh ibu korban.

"Kejadiannya sore sekitar pukul 16.25 WIB, korban sempat berkata mau makan kepada ibunya selanjutnya berjalan ke dapur. Lima menit kemudian ibu korban mendapati korban berlumuran darah dan berteriak, adik korban langsung keluar dari WC dan melihat kondisi korban sedang posisi duduk di dapur lehernya mengeluarkan banyak darah," kata dia.

Baca juga: Pria Vietnam Bunuh Diri di Pusat Penahanan Imigrasi Jepang

Dengan kejadian yang ada petugas Polsek Semparuk kemudian dihubungi oleh warga Dusun Sintete bahwa telah ada korban melakukan bunuh diri dengan cara menggorok lehernya.

"Kemudian petugas kepolisian dari Polsek Semparuk mendatangi TKP bersama dengan Kades Singaraya," papar dia.

Satu hari sebelumnya, Minggu (2/4) peristiwa bunuh juga terjadi. Pria usia 37 tahun inisial LA mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kediamannya di Desa Lubuk Dagang, Kecamatan Sambas.

Baca juga: Polisi Dalami Kasus Bunuh Diri Sekeluarga

"Menurut saksi Supriana yang juga merupakan anak korban, bahwa ayahnya meninggal dikarenakan sering bertengkar, hal kecil menjadi besar," kata dia.

Raden memaparkan LA pertama kali diketahui gantung diri oleh anaknya pada pagi hari.

Baca juga: Norma Tewas Gantung Diri, Diduga Setelah bertengkar Dengan Suaminya

"Pada pukul 05.45 WIB, saksi, anak kandung korban bangun tidur menuju dapur belakang rumah dan membuka pintu belakang kemudian saksi melihat korban sudah tergantung dengan menggunakan tali rafia warna hitam,"katanya.

(U.KR-DDI/T011)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017