Sekadau (Antara Kalbar) - Joni, seorang siswa kelas tiga, SD Negeri 20 Nanga Semalam, Dusun Resak Balai, Desa Merbang, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, tampak lincah berlarian bersama puluhan teman sebaya dari kelas satu hingga empat di jembatan kayu yang dibuat ala kadarnya oleh warga dusun Enteras, Desa Sungai Ayak, Kecamatan Belitang Hilir.

Dua daerah yang berdekatan itu hanya terpisah oleh anak sungai kecil. Saban hari, kaki-kaki kecil siswa/i setempat berlarian pergi dan pulang sekolah. Langkah kaki itu terhenti tak kala musim banjir tiba, karena mereka harus diantar oleh orang tua. Tidak mungkin membiarkan anak-anak kecil itu mendayung sampan melawan arus saat pulang sekolah.

"Ya setiap hari kami berlari. Pakai sandal saja karena tak ada perintah guru pakai sepatu. Lagi pula di rumah pun tidak ada sepatu," ujar Joni mewakili teman-temannya yang dijumpai kala pulang sekolah.

Kaki-kaki kecil itu lincah menari di titian kayu bulat tanpa rasa takut terjatuh atapun tergelincir karena kulit kayu perlahan terkelupas dan menjadi licin setelah sering dilintasi. 

"Kalau besar mau jadi dokter. Ya harus sekolah, nanti kalau sudah naik kelas lima musti pindah karena kelas disini cuma kelas empat saja," lanjutnya. 

Sementara itu, Kadus Enteras, Radimin mengatakan, pihaknya sudah dua kali melakukan hibah tanah untuk pembangunan sekolah disini. Banyak faktor dan alasan lainnya membuat mereka merasa perlu sekolah berada di tengah kampung ini.

"Sekarang yang saya tahu, warga kami disini yang bersekolah pada jenjang pendidikan tingkat SMA saat ini cuma satu orang, begitu juga dengan SMP pun satu orang," ujar dia.

"Kalau anak kelas enam yang sekolah dari sini ada 6 orang di pasar (Sungai Ayak). Karena apa, karena ada yang malu usia sudah terlalu tua, waktu masuk SD disini dulu selain usia cukup, anak-anak juga dituntut bisa berenang. Karena faktor alam dan seperti dilihat tadi begitulah kondisi alam disini," paparnya.

Kita mohon lah kepada pihak yang berkompeten, lanjut Bujek sapaan akrabnya, agar kiranya memperhatikan nasib kita disini.

"Kita minta sekolah, karena cara mencerdaskan bangsa itu tak lain hanya sekolah. Memang beberapa waktu lalu ada yang datang untuk melihat lokasi sekolah, kita berharap tidak hanya melihat tapi merealisasikan sekolah tersebut.

"Lahan yang dibebaskan untuk sekolah sudah kita siapkan, karena ini harapan kita bersama," tutupnya. 

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau, Djemain Burhan mengatakan USB ( unit sekolah baru ), di Enteras sudah diusulkan.

Pewarta: Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017