Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, akan menerapkan model pembayaran sukarela bagi penumpang bus khusus pelajar, kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji.

"Saat ini lima bus bantuan dari Kementerian Perhubungan RI sudah mulai beroperasi dalam melayani transportasi bagi pelajar dan masyarakat umum di Kota Pontianak," kata Sutarmidji di Pontianak, Selasa.

Sutarmidji menjelaskan, penerapan model pembayaran tarif bus secara sukarela oleh pelajar ini bertujuan untuk membentuk karakter anak terhadap kepedulian mereka dalam menjaga aset-aset milik negara atau pemerintah.

"Kami akan menyediakan kotak khusus untuk mereka membayar tarif bus secara sukarela tanpa ditetapkan oleh Pemkot Pontianak. Kotak itu disediakan untuk mereka memasukkan biaya secara jujur dan ikhlas, berapa rupiah pun uang yang mereka donasikan untuk operasional bus tersebut," ungkapnya.

Dana yang dihimpun dari para pelajar itu, lanjutnya, untuk membiayai perawatan bus. Meskipun sudah ada anggaran yang disediakan, namun dana itu akan masuk lagi ke kas daerah guna membantu meringankan perawatan atau pemeliharaan operasional bus itu.

"Model pembayaran secara sukarela itu akan menunjukkan sejauh mana anak peduli terhadap bus yang mereka tumpangi, sehingga tumbuh rasa memiliki dan menyadari bahwa transportasi massal itu, seperti milik mereka sendiri yang harus dijaga bersama," ujarnya.

Sutarmidji meyakini, para pelajar terutama siswa SMP dan SMA/sederajat akan terbiasa dan tertanam dalam diri mereka rasa memiliki aset-aset pemerintah yang mereka nikmati pemanfaatannya meskipun selama ini mereka sudah biasa menikmati aset pemerintah seperti sekolah dan sebagainya.

"Bus itu jangan dicoret-coret, dijaga kenyamanannya, kebersihannya sebab bus ini setiap hari akan mereka gunakan sebagai sarana transportasi ke sekolah," katanya.

Penerapan model pembayaran sukarela bagi penumpang bus kalangan pelajar rencananya akan dimulai pekan ketiga bulan April ini sebab harus merevisi Surat Keputusan Wali Kota.

"Kalau tidak pun, mungkin mulai 1 Mei pemberlakuannya. Mudah-mudahan bus ini bisa bermanfaat bagi para pelajar sekaligus membentuk karakter anak," kata Sutarmidji.

Sedangkan bagi penumpang umum, tarifnya tetap seperti yang sudah berlaku. Pemkot Pontianak menganggarkan Rp1,3 miliar untuk operasional kelima bus tersebut, katanya.

Menurut Wali Kota dua periode itu, Kota Pontianak saat ini sudah mulai memikirkan untuk transportasi massal dengan mengoperasikan lima buah bus. Meskipun diakuinya, bus-bus itu belum bisa beroperasi di wilayah Pontianak Utara lantaran masih tahap pembicaraan dengan para sopir oplet yang masih aktif di kawasan itu, namun dirinya yakin bus berwarna dominan biru itu bisa melalui rute di Pontianak Utara.

(U.A057/E001)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017