Pontianak,  (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Sutarmidji menargetkan akan menuntaskan permasalahan drainase di kota itu, hingga akhir masa jabatannya 2018.

"Kami sudah memetakan titik-titik bermasalah dan penanganannya juga sedang dilakukan, seperti peninggian badan jalan di Jalan S Parman daerah Suwignyo," kata Sutarmidji di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan, peninggian jalan-jalan tersebut merupakan daerah cekungan, sehingga jika tidak ditinggikan, akan terus tergenang, tingginya pun harus lebih dari Jalan Ahmad Yani.

Menurut dia, ada lima hingga tujuh daerah cekungan yang harus dituntaskan, sejak awal pemerintahannya, sudah sekitar 20 cekungan yang selesai diatasi, misalnya daerah Jalan HM Suwignyo dan Kota Baru.

Sementara itu, Jalan Tabrani Ahmad diyakininya tidak akan banjir seandainya saluran di Jalan Ampera dan Jalan Tebu tidak terhambat. Sekarang, terlalu banyak jembatan berada di atas parit itu, sehingga akan berusaha semaksimal mungkin merestorasi drainase yang ditutup tersebut.

"Ke depannya, setiap depan toko harus ada saluran minimal selebar 1,5 meter, kalau ada rumah toko baru yang tidak di bangun drainase maka tidak akan diberikan izin," katanya.

Permasalahan drainase memang cukup kompleks, misalnya terkait luas parit, jalan yang sudah sangat sempit dan lainnya.

Ia berharap, pemerintah pusat atau provinsi bisa melakukan normalisasi Sungai Jawi sebab menjadi tanggung jawab mereka. Apalagi Pemkot sudah membantu dengan membuat jalan paralel meskipun bukan menjadi tugas Pemkot namun harus dikerjakan sebab selama ini tidak pernah diperhatikan.

Wali Kota dua periode itu berharap masyarakat turut serta dalam pembangunan dan mempercantik Kota Pontianak. 

(U.A057/B012) 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017