Pontianak  (Antara Kalbar) - PT Pertamina (Persero) membantah ada pengurangan stok bahan bakar minyak bersubsidi di wilayah Kalimantan.

"Kami (Pertamina-red) memproduksi jenis pertalite tidak ada hubungan dengan BBM subsidi atau BBM penugasan sehingga pasokan dan stok masih tetap," kata Manager Area Communication and Relations Kalimantan PT Pertamina (Persero) Alicia Irzanova saat dihubungi di Balikpapan, Rabu.

Ia menjelaskan BBM pertalite adalah produk untuk menjawab kebutuhan kendaraan berteknologi, yang kini semakin berkembang. Sesuai manual book dari kendaraan 990 ke atas, bahan bakar yang dianjurkan adalah bahan bakar dengan research octan number (RON) atau angka oktan minimal 90.

"Selisih harga BBM pertalite tidak terlalu jauh dengan premium, sehingga semakin banyak konsumen yang beralih ke BBM pertalite dari sebelumnya menggunakan premium," ungkapnya.

Alicia menambahkan Pertamina tetap menjalankan kewajibannya dalam menyediakan BBM bersubsidi di seluruh Indonesia termasuk di Kalimantan.

"Hal itu terbukti dari keseriusan Pertamina menjalankan program BBM satu harga terutama di wilayah yang termasuk 3T (terpencil, terluar, dan tertinggal)," ujarnya.

Ia menambahkan untuk Provinsi Kalimantan Barat, ada tujuh titik penambahan lembaga penyalur BBM subsidi yaitu di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, kemudian di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, di Kecamatan Sajingan Besar, di Desa Liku, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, serta di Desa Olak-Olak Kubu, Kecamatan Kubu, dan di Desa Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya.

Menurut dia, saat ini sekitar 20 persen konsumsi BBM gasoline adalah produk pertalite.

Sementara konsumsi rata-rata harian premium di Kalbar mencapai 1,5 juta liter, sedangkan solar 725 ribu liter/hari. Untuk pertalite sendiri rata-rata konsumsi hariannya mencapai 440 ribu liter/hari.

"Hingga saat ini, pemakaian BBM berbagai jenis di Kalbar masih normal, atau tidak ada peningkatan dan penurunan," kata Alicia.



(U.A057/N002) 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017