Pontianak (Antara Kalbar) - Anggota DPRD Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Amelia Atika mendesak Satpol PP kota secara rutin merazia pemain layang-layang yang bisa membahayakan pengendara kendaraan roda dua di kota tersebut.

"Bila perlu razia permainan layang-layang dilakukan tiga sampai empat kali dalam seminggu, karena selama ini sudah banyak korban bahkan sampai ada yang meninggal, karena terjerat tali layang-layang tersebut," kata Amelia Atika di Pontianak, Minggu.

Ia menjelaskan, sudah banyak korban baik dari pemain maupun orang lain dari tali layang-layang tersebut.

Sehingga perhatian orang tua memiliki pengaruh besar terhadap anaknya. Apa yang dilakukan anak harus selalu dalam pengawasan, sehingga bila aktivitas atau permainan yang dapat berbahaya bagi orang lain, sebisa mungkin dihindari, katanya.

"Boleh saja bermain layangan tapi harus memperhatikan keselamatan orang lain dan diri sendiri, karena selama ini kita lihat orang-orang bermain layangan menggunakan tali gelasan (tali tajam) dan kawat sehingga sangat berbahaya," ungkapnya.

Dia berharap semua pihak berperan aktif dalam memberikan imbauan agar anak-anak tidak bermain layang-layang menggunakan tali gelasan dan tali kawat, karena sangat berbahaya bagi pemain itu sendiri dan orang lain.

"Sudah seharusnya orang tua mengawasi anak-anak mereka agar lebih bijak dalam memilih permainan, yang lebih mendidik dan tidak membahayakan diri sendiri serta orang lain," ujarnya.

Selain itu, untuk mewadahi kegemaran bermain layangan, Amelia meminta Pemkot Pontianak menyediakan sebuah agenda khusus, yakni semacam festival layangan di tanah yang luas, sehingga tidak hanya sekedar menyalurkan hobi, kegiatan itu bisa juga menjadi destinasi wisata Pontianak.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017