Pontianak (ANTARA) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) Sidig Handanu optimistis pada 2024 penurunan angka stunting bisa mencapai 14 persen sebagaimana target pemerintah pusat.
"Pontianak menjadi satu-satunya daerah di Kalbar dengan penurunan angka stunting paling konsisten dan signifikan. Angka prevalensi stunting selalu turun dari tahun ke tahun. Untuk itu kita optimistis tahun ini bisa 14 persen angka stuntingnya," ujarnya di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa survei awal tahun 2024 oleh Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting Kota Pontianak 2023 menurun jadi 16,4 persen dari yang sebelumnya 19,7 persen (2022).
Baca juga: Wamendukbangga: Pentingnya gotong royong dalam program Genting
Handanu optimistis untuk hasil survei prevalensi stunting 2024 turun 2 sampai 2,5 persen. “Angka stunting paling maksimal itu turun antara dua sampai dua setengah persen per tahun, sudah maksimal. Kita mengharapkan terjadi penurunan, karena sekarang sedang dilakukan survei, mudah-mudahan sesuai target nasional, yaitu 14 persen,” katanya.
Ia mengatakan faktor utama menentukan kesuksesan penurunan stunting di Indonesia, termasuk Pontianak adalah masalah kualitas kesehatan ibu dan anak serta pola hidup bersih di masyarakat. Kemudian, didukung aspek lain, seperti mutu fasilitas kesehatan dan sistem informasi.
“Ada beberapa faktor kritis juga menurut saya untuk mencapai kesuksesan, yaitu pemantauan pertumbuhan balita. Kota Pontianak masih rendah, sampai Oktober 2024, hanya 33,8 persen. Ini disebabkan tidak semua orang tua mau memeriksakan anaknya ke posyandu,” ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Pontianak Edi Suryanto menyampaikan apresiasinya atas dedikasi dan tenaga seluruh pihak yang telah terlibat dalam percepatan penurunan stunting di Kota Pontianak.
Ia menilai sepanjang 2024, penanganan stunting sudah sangat baik. Ia optimistis dengan segala daya yang dikerahkan para kader kesehatan sebagai ujung tombak, Kota Pontianak bisa menekan stunting sesuai target nasional.
Baca juga: Kearifan lokal aspek penting tekan stunting dan wasting
“Semua usaha sudah dijalankan, tinggal menunggu hasilnya, kita akan terus optimistis agar tetap semangat berupaya dengan impian Pontianak zero stunting,” ujarnya.
Ia menambahkan Pemkot Pontianak tidak hanya fokus pada data, tapi juga aksi nyata di lapangan. "Semua pihak, mulai dari kader posyandu, tenaga kesehatan, hingga tokoh masyarakat memiliki peran besar dalam memberikan kesadaran dan edukasi langsung kepada masyarakat,” kata dia.