Pontianak (Antara Kalbar) - PT Pertamina (Persero) melakukan pengawasan distribusi gas tabung tiga kilogram atau bersubsidi dengan sistem monitoring elpiji tiga kilogram (Simol3k), kata Manager Area Comunication and Relations Kalimantan PT Pertamina (Persero), Alicia Irzanova.

"Salah satu metode kami agar gas bersubsidi tidak diselewengkan, yakni dengan pengawasan cara Simol3k," kata Alicia Irzanova saat dihubungi di Balikpapan, Minggu.

Ia menjelaskan, dengan metode pengawasan Simol3k tersebut, maka pihaknya bisa melihat penyaluran gas bersubsidi tersebut, serta bisa memantau titik-titik pangkalan resmi, maupun langsung secara fisik dengan cara sidak ke agen dan pangkalan.

"Hingga saat ini para agen dan pangkalan resmi patuh pada peraturan karena ada sanksi apabila ditemukan pelanggaran, sehingga pengawasan dengan model Simol3k juga sangat efektif," ungkapnya.

Sementara itu, untuk pengawasan ketepatan pengisian gas bersubsidi, terutama yang dilakukan di stasiun pengisian elpiji atau gas, yang pertama dengan memantau data kesesuaian volume elpiji yang akan diisikan dengan jumlah tabung yang terisi.

"Kami juga melakukan pengecekan timbangan dan stok di stasiun pengisian secara rutin," ujarnya.

Terakhir pengawasan yang dilakukan adalah dengan melibatkan konsumen secara langsung, dengan cara menyediakan contact center (no kode area) 1500000. Apabila pembeli menemui pelanggaran, atau sekedar ingin bertanya, dapat menghubungi nomor tersebut.

"Setiap laporan akan ditindaklanjuti dan tindak lanjut tersebut akan dilaporkan kembali ke pihak yang melapor," kata Alicia.

Data Pertamina, mencatat untuk pemakaian gas bersubsidi di Kalbar, yakni sekitar 300 metrik ton atau 100 ribu tabung/ hari. Kemudian untuk pemakaian gas non subsidi sekitar 60 metrik ton atau sekitar 500 tabung /harinya, kata Alicia.

(A057/B/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017