Kayong Utara (Antara Kalbar) - Bupati Kayong Utara Hildi Hamid mengakui sebaran tenaga pengajar di kabupaten itu masih belum merata terutama untuk daerah kepulauan.
   
"Kita maunya sampai di pulau pun kualitas pendidikan sama dengan yang ada di kota, namun ini persoalan pendistribusian tenaga pendidik yang agak sulit, sehingga di pulau itu masih banyak kekurangan guru," jelas Bupati Kayong Utara Hildi Hamid.
   
Namun untuk mengatasi hal tersebut, dikatakannya pula, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara melalui Dinas Pendidikan telah melakukan beberapa langkah salah satunya melakukan pemetaan di bidang pendidikan
   
"Dinas Pendidikan telah membuat maping, bagaimana memenuhi standar, paling tidak pendidikan di  kota sampai daerah terpencil sama," jelasnya lagi.
   
Akan tetapi, dikatakannya lagi, pemerintah sendiri tidak mengabaikan hak para tenaga guru di daerah kepulauan bahkan pemerintah memberikan reward kepada guru berupa tunjangan guru untuk daerah terpencil.
   
"Sebenarnya mereka telah mendapatkan penghargaan dari pemerintah berupa tunjangan guru untuk daerah terpencil yang telah kita lakukan sejak tahun 2012," imbuhnya.
   
Untuk daerah kepulauan sendiri khususnya di Kecamatan Kepulauan Karimata diakui oleh Bupati yang akan habis masa jabatan pada tahun 2018 ini sampai saat sekarang belum memiliki sekolah SMA sederajat. Karena jumlah sekolah pendukung untuk  jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)  yang masih sedikit.
   
"Sekolah SMA sederajat disana memang sulit untuk kita bangun, karena sekolah sekolah  pendukung seperti  di Pelapis baru ada satu SMP, kemudian di Betok baru satu SMP, itu pun baru satu atap, dan Padang," ia menjelaskan.

Pewarta: Rizal

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017