Pontianak  (Antara Kalbar) - Polres Sambas menggelar Focus Group Discussion (FGD) membahas langkah konkret dan menyatukan persepsi secara bersama-sama untuk antisipasi masuknya paham radikalisme di tengah masyarakat Sambas.

"FGD yang kita gelar tersebut bertujuan untuk menyatukan persepsi bersama-sama dalam menangkal paham radikalisme yang bisa saja masuk ke Kabupaten Sambas. Selain itu penting juga bagaimana kita menyatukan langkah untuk terus menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia agar tidak terpecah-pecah oleh paham-paham radikalisme yang bisa saja masuk," ujar Kabag Ops Polres Sambas, Kompol Jajang saat dihubungi di Sambas, Jumat.

Jajang memaparkan bahwa Indonesia sekarang agak sedikit terguncang oleh beberapa kelompok aliran keras yang biasa saja menyebarkan paham-paham yang bertentangan dengan pancasila.

"Paham-paham yang di berikan kepada kelompok ini, bisa saja memperpecah belah kesatuan negara Indonesia termasuk keharmonisan yang selama ini hadir di Sambas," kata dia.

Jika ada paham radikalisme kata dia bisa membuat ketidakpercayaan masyarakat terhadap penegak hukum di negara Indonesia.

"Bahkan paham ini juga bisa menanamkan pikiran kepada pengikutnya bahkan masyarakat luas untuk tidak mempercayai aparat penegak hukum yang ada," jelasnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak terjerumus dan mengikuti paham-paham radikal yang bertentangan dengan asas pancasila.

"Mari kita tetap bersatu di bawah naungan NKRI dan berpegang teguh pada ideologi Pancasila untuk keutuhan bangsa ini," harapnya.

Dalam FGD tersebut Polres Sambas menghadirkan mantan Bupati Sambas, Burhauddin A. Rasyid, Wakil DPRD Kalbar yang juga merupakan Ketua MABM Sambas, Subhan Nur, Ketua KONI Kabupaten Sambas, Kejaksaan Negeri Sambas, unsur SKPD, tokoh agama, tokoh masyarakat dan mahasiswa.

Terpisah, Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili mengatakan ia akan terus berusaha untuk menangkal masuknya paham-paham radikal di Kabupaten Sambas.

"Gerakan paham radikalisme memang tidak baik sebab bisa mengajarkan kekerasan dan jika mengatasnamakan agama islam sesungguhnya paham yang diajarkan bukanlah mencerminkan agama islam. Sebab agama islam tidak mengajarkan seperti itu agama islam merupakan agama Rahmatan lil alamin," jelasnya.



(U.KR-DDI/N005) 

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017