Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Berli Hamdani mengatakan dalam kurun waktu empat sejak Januari 2017 terjadi 42 kasus Demam Berdarah Dengue di daerah setempat.

"Masyarakat diimbau untuk mewaspadai terserangnya penyakit DBD. Terlebih di saat cuaca ekstrem saat ini yang yang dianggap berpotensi terjadinya DBD," kata Berli di Sungai Raya, Selasa.

Dia mengatakan, dari 42 kasus itu, Kecamatan Sui Raya masih mendominasi kemudian diikuti Sungai Ambawang dan Sui Kakap.

Namun, lanjutnya, ke-42 masyarakat yang terserang DBD tersebut sudah penanganan di puskesmas, meski ada juga yang dirujuk ke rumah sakit di Kota Pontianak.

"Kita bersyukur, sejauh ini, belum ada korban jiwa dan kita harap itu tidak sampai terjadi," tuturnya.

Berli menambahkan, pada bulan Mei memang bulan yang rentan terjadinya DBD. Karena di bulan ini terjadi perubahan cuaca yang cukup signifikan.

Meski demikian, dirinya menilai kasus DBD untuk awal tahun ini terjadi penurunan jika dibandingkan tahun 2016 lalu di periode yang sama yang mencapai 163 kasus.

"Meskipun tahun ini bukan periodik lima tahunan namun tetap kami tetap lakukan surveilance dan fogging serta pembagian abate di awal tahun," kata Berli.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk lebih mengenal tanda-tanda terjadinya penyakit DBD seperti demam tinggi sampai hari ketiga. Meskipun diberi obat hanya turun sebentar namun naik lagi. Kemudian timbul bintik merah bahkan lebih parah terjadi mimisan.

"Untuk itu masyarakat diharapkan melakukan pemantauan jentik di bak air atau tempat air tergenang dengan menggunakan lampu senter. Kemudian Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan tidak menggantung baju di tempat gelap dan membuang sampah sembarangan," katanya.
 
(KR-RDO/M019)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017