Pontianak  (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu mengatakan Ibu kota Provinsi Kalimantan Barat itu hingga saat ini masih kekurangan posyandu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,

"Jumlah posyandu di Pontianak saat ini masih kurang, hanya ada 273 Posyandu balita dan 50 Posyandu lansia," kata Sidiq Handanu saat menghadiri Jambore Kader Posyandu Tingkat Kota Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan, posyandu rasionya setiap ada 100 balita harusnya ada satu posyandu.

"Jadi dari 273 tadi sebenarnya juga kita masih kekurangan jumlah posyandu, dan jumlahnya juga harus ditingkatkan, disamping kualitasnya," ungkapnya.

Posyandu sendiri memiliki beberapa tingkatan, mulai dari pratama, madya, purnama, hingga mandiri. Saat ini posyandu mandiri jumlahnya masih sedikit, hanya sekitar lima persen, katanya.

"Kaitan dengan penanganan gizi buruk memang peran posyandu, ketua RT dan lurah sangat penting dalam upaya untuk deteksi dini anak-anak yang kurang gizi. Jika anak-anak ditimbang atau dipantau berat badannya setiap bulan, maka gizi buruk ini bisa segera ditangani," jelasnya.

Menurut dia, ada yang mesti dipahami, masalah gizi buruk tidak murni faktor makanan. Ada gizi buruk yang disebabkan penyakit bawaan dan itu banyak terjadi di Pontianak.

Di tahun ini, sudah ada laporan gizi buruk, tapi dikarenakan penyakit jantung dan gangguan mental. "Kekurangan asupan makanan itu sangat kecil dan jika kita lihat masalah ekonomi, perawatan di tingkat rumah tangga itu yang kurang. Jadi misalnya bapak-ibunya kerja anaknya dititipkan kepada nenek atau segala macam," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menegaskan, jangan sampai ada temuan kasus gizi buruk di Kota Pontianak. Untuk itu, kader posyandu dan puskesmas harus memantau terus balita yang ada di lingkungannya. Para orang tua juga diminta meluangkan waktu untuk menimbang anak balitanya supaya perkembangannya bisa diketahui.

"Jangan nanti kalau sudah jatuh sakit, baru diumbar di media sosial, padahal kita sudah berkali-kali meminta mereka memeriksakan kesehatan balitanya dan menimbang balitanya," kata Sutarmidji.



(U.A057/M019) 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017