Pontianak (Antara Kalbar) - Berbagai elemen masyarakat Kalimantan Barat, melakukan deklarasi damai di Markas Kepolisian Daerah Kalbar, di Pontianak, Rabu.

Kapolda Kalbar, Brigjen (Pol) Erwin Triwanto dalam sambutannya, berharap dengan dilakukan deklarasi damai tersebut, maka Kamtibmas di Kalbar tetap terpelihara dengan baik.

Ia menjelaskan, situasi dan kondisi sosial masyarakat saat ini tengah bergejolak, maka dari itu dengan adanya deklarasi damai yang ditandatangani oleh berbagai elemen di Kalbar, maka berdampak semakin terpelihara perdamaian di Kalbar.

"Situasi eskalasi sedikit menurun, sehingga kita semua harus waspada, dan langkah yang kita lakukan ini menjadi bentuk perdamaian di Kalbar," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, dia berharap dengan telah ditandatangani komitmen perdamaian tersebut, tidak ada lagi tindakan yang memicu terganggunya Kamtibmas di tengah masyarakat.

Acara Deklarasi Perdamaian tersebut berlangsung di Mapolda Kalbar yang ditandatangani oleh Gubernur Kalbar Cornelis, Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Erwin Triwanto, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen (TNI) Andika Perkasa, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), pimpinan Ormas, tokoh masyarakat, agama, perwakilan mahasiswa, pemuda, serta perwakilan masyarakat lainnya yang dianggap berpengaruh. Hadir juga pada acara tersebut Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang.

Sementara itu, Gubernur Kalbar, Cornelis menambahkan dirinya sangat cinta damai dan tidak pernah menginginkan Kalbar menjadi ribut dan rusuh.

"Saya sebenarnya manusia cinta damai, dan saya sudah membuat perdamaian hampir 10 tahun. Dimana sudah terjadi 17 kali konflik di Kalbar, saya selalu hadir untuk meredakan agar konflik tersebut tidak lebih merugikan kita semua. Dan saya berharap agar kejadian-kejadian di masa lalu tidak terjadi kembali," katanya.

Dalam mengklarifikasi tentang video pidato dirinya yang sudah tersebar di media sosial, Gubernur Kalbar menyatakan, bahwa dirinya telah mengambil langkah hukum atas penyalahgunaan media sosial yang telah menghujat dan menghina dirinya.

"Untuk menyelesaikan hal itu, saya sudah menempuh jalur hukum, biarlah hukum yang menentukan siapa yang salah. Apabila saya bersalah saya siap bertanggung jawab," ujarnya.

Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang mengajak seluruh masyarakat Kalbar untuk tetap menjaga Kamtibmas di Kalbar, sesuai dengan ideologi Pancasila, UUD 1945, dalam bingkai NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Tidak ada kekuatan apapun di Kalbar, yang ada kekuatan adalah satu Indonesia. Tidak ada suku-suku yang mempunyai kekuatan di Kalbar," ujarnya.

Ia mengajak kepada seluruh masyarakat Kalbar untuk membangkitkan semangat persatuan, sehingga tidak ada persoalan kesukuan, perbedaan. "Agama mu agama mu, agama ku juga jangan disinggung-singgung. Maka dari itu, sekali lagi saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan perdamaian yang selama ini terjaga dengan baik," katanya.

Menurut dia, setiap agama itu mengajarkan yang menyejukkan, jadi jika ada agama yang mengajarkan tentang ketegangan, jangan ikut, karena tidak ada hal itu dalam ajaran agama.

Adapun isi deklarasi damai yang ditandatangani bersama tersebut, di antaranya, menghentikan semua bentuk konflik, perselisihan, fitnah dan hasutan, saling menghormati dan menghargai serta mengedepankan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat, guna terwujudnya kerukunan dan kedamaian.

Kemudian, menghormati dan menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku serta senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, dan membangun komitmen bersama dalam menangkal dan melawan setiap bentuk provokasi serta upaya memecah belah persatuan.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017