Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak didukung pelaku industri kreatif di daerah tersebut menggelar Pameran Ekonomi Kreatif 2017 mulai 18 hingga 21 Mei.

"Pameran ini digelar dalam rangka menumbuhkembangkan industri kreatif di Kota Pontianak," ujar Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat pembukaan pameran itu di Pontianak Convention Center, Kamis.

Edi menyebutkan sekarang sudah banyak produk ekonomi kreatif unggulan dari rumah produksi sehingga pameran itu menjadi wadah mereka menampilkan sekaligus memasarkan produknya.

Ia menjelaskan kali ini Pemerintah Kota Pontianak memfokuskan pada tiga sektor ekonomi kreatif yakni fotografi, film dan fesyen.

Menurut dia, tidak sedikit produk kreativitas generasi muda Pontianak yang ditampilkan pada stan-stan yang ikut dalam pameran itu dan dinilainya tidak kalah dengan daerah lain.

"Sebanyak 16 subsektor turut ambil bagian mengikuti pameran ini dengan jumlah keseluruhan 24 stan, produk mereka luar biasa dan berkelas dunia," kata dia.

Sementara itu Direktur Hubungan antarLembaga Dalam Negeri Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hassan Abud yang hadir dalam acara itu, mengapresiasi penyelenggaraan pameran itu.

"Dari tahun ke tahun penyelenggaraan pameran ekonomi kreatif di Kota Khatulistiwa ini menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Apalagi, melibatkan media, pengusaha, akademisi, komunitas dan pemerintah," kata dia.

Ia menyebutkan dalam dunia ekonomi kreatif dikenal istilah penta helix, yang menitikberatkan pada komunikasi dan kolaborasi.

"Hal ini sudah dipelopori oleh Kota Pontianak dengan melibatkan berbagai pihak. Konsep penta helix dalam pameran ini sudah terintegrasi dengan baik," jelasnya.

Ia menambahkan lebih menarik lagi pameran di Pontianak yang rutin digelar setiap tahun itu sudah fokus pada sektor tertentu.

"Meskipun ada 16 sektor ekonomi kreatif, namun tidak seluruhnya yang digarap. Tetapi fokus dengan melihat sektor apa yang didukung dengan potensi menjanjikan untuk diangkat seperti fotografi, film dan fesyen. Ibaratnya, melihat telur mana yang menetas lebih dulu, jadi jangan keenambelasnya dijadikan semua," katanya.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017