Pontianak (Antara Kalbar) - Direktur Utama The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) Mety Yusantiati menilai keterbatasan jumlah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi di bidang pasar modal merupakan salah satu penyebab pasar modal Indonesia belum berkembang secara maksimal.

"Perlu diketahui bahwa keterbatasan jumlah sumber daya manusia atau SDM yang memiliki pemahaman dan pengetahuan di bidang pasar modal secara langsung mempengaruhi perkembangan pasar modal di Indonesia," ujar Mety di Pontianak, Kamis.

Padahal, menurut dia, pasar modal merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian sebuah negara.

"Berkembangnya pasar modal itu sendiri akan mendorong pula kemajuan ekonomi suatu negara," kata dia.

Ia menyebutkan berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan OJK 2016, baru sekitar 29,66 persen penduduk Indonesia yang memiliki kategori melek pengetahuan keuangan.

"Sedangkan untuk tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap pasar modal dan tingkat utilitas produk pasar modal sendiri tercatat masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan lima industri jasa keuangan lainnya di Indonesia yakni baru sekitar 4,4 persen," paparnya.

Ia mengatakan Self-Regulatory Organization (SRO) yang dimotori oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki target untuk menjadikan pasar modal Indonesia menjadi pasar modal yang terbaik minimal di kawasan ASEAN pada tahun 2020.

"Oleh karena itu, selain harus masif melakukan sosialisasi dan edukasi melalui serangkaian program kepada masyarakat, pasar modal Indonesia juga dituntut memiliki tenaga profesional yang kompeten dan mampu menjawab tantangan masa depan," jelasnya.

Mety menyebutkan sampai saat ini jumlah tenaga profesional di industri pasar modal Indonesia yang memiliki kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan bisnis pasar modal masih minim.

"Untuk itu penyiapan SDM yang memadai dan berkualitas menjadi program yang harus mendapat prioritas dari seluruh organisasi pelaku pasar modal Indonesia khususnya SRO yang memiliki fungsi sebagai regulator," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017