Pontianak (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), menargetkan terus meningkatkan transaksi pasar modal di Kalbar agar lebih baik dari kinerja sebelumnya yang telah berhasil berada di peringkat delapan besar secara nasional.
"Pada 2023 dari sisi transaksi di pasar modal Kalbar berada di peringkat delapan besar secara nasional, yakni mencapai Rp28,4 triliun. Dalam regional Kalimantan transaksi investor kami di pasar modal itu tertinggi, bahkan dari Kaltim saja kami dua kali lipat," ujar Kepala BEI Cabang Pontianak Taufan Febiola, di Pontianak, Rabu.
Menurutnya, pada 2024 ditargetkan transaksi di pasar modal dari Kalbar sebesar Rp40 triliun. Kemudian dari sisi investor baru bisa bertambah 30 ribu Single Investor Identification (SID).
"Kami optimis target bisa terealisasi karena tren sangat baik. Kami juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk bisa masuk ke pasar modal sebagai investor," kata dia lagi.
Ia menyebutkan hingga 2023 lalu, SID di Kalbar totalnya sudah mencapai 77.947. Jumlah investor terus mengalami tren kenaikan.
"Pada 2020 ada 26.056 SID, 2021 ada 51.609 SID, 2022 ada 65.387 SID, dan pada 2023 total 77.947 SID," kata dia pula.
Dia juga menyebutkan saat ini sudah ada pasar modal akan meluncurkan produk-produk baru lainnya, seperti aset digital dan Bullion (transaksi emas dan logam mulia).
Dengan demikian, emas dan logam mulia yang selama ini disimpan di Pegadaian atau di Aneka Tambang dapat diperdagangkan di bursa dan disekuritisasi.
Hal itu memberikan kesempatan bagi perusahaan yang memiliki cadangan emas dan logam mulia untuk mendapatkan dana segar untuk pengembangan bisnis mereka. Investor pun memiliki kesempatan untuk mendapat keuntungan dari transaksi emas di BEI.
"Harapannya adalah untuk meningkatkan transaksi di BEI Kalbar dan kami sangat optimis bahwa tahun ini mudah-mudahan jumlah emiten bisa mencapai seribu," kata dia lagi.
Menurutnya, penambahan emiten ini sangat positif, menunjukkan banyaknya perusahaan yang ingin bergabung. Transaksi sudah mulai pulih sejak pandemi COVID-19, dan peningkatan jumlah investor juga sangat menggembirakan.
"Kami berharap bahwa pasar modal bisa lebih berkontribusi untuk ekonomi Indonesia ke depannya. Dengan demikian, pasar modal Kalbar dapat terus merangkak naik dalam peringkat pasar modal nasional, memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat," kata dia pula.