Singkawang (Antara Kalbar) - Satuan Polisi Pamong Praja Singkawang terus menggalakkan patroli siang dan malam selama bulan suci Ramadhan.

"Selama bulan suci Ramadhan, kita terus menggalakkan patroli baik pada pagi hari maupun malam hari," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Singkawang, H Juandi, Jumat.

Menurutnya, patroli yang dilakukan bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat.

"Selama sepekan ini patroli yang kita lakukan berjalan dengan lancar. Dan mudah-mudahan tidak ada masyarakat Singkawang yang terjaring selama bulan suci Ramadhan," ujarnya.

Kalaupun ada, katanya, sesuai SOP akan pihaknya lakukan pembinaan. Karena, untuk memberikan pidana yang berwenang adalah pihak kepolisian.

"Kita hanya sekedar memberikan pembinaan. Dengan dibuatkan surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi," tuturnya.

Misalnya, kata Juandi, apabila dalam patroli pihaknya menemukan tindakan asusila di kalangan remaja, sebagai pembinaan pihaknya akan mengundang tokoh agama untuk diberikan pencerahan.

Sedangkan untuk kenakalan remaja seperti ngelem, perlu mekanisme jangka waktu yang cukup panjang.

"Disamping melibatkan tokoh agama, juga perlu melibatkan dinas sosial dan dinas kesehatan guna mengantisipasi ketagihan anak daripada `ngelem` tersebut," tuturnya.

Menurutnya, perlu langkah konkrit dalam menangani kenakalan remaja seperti "ngelem" ini.

Dirinya bukan tidak mendukung langkah-langkah yang pernah dilakukan pihak kepolisian untuk memasukkan anak-anak "ngelem" ke Pondok Pesantren.

"Karena setelah sekian bulan disekolahkan ke Pondok Pesantren, apabila tidak ada tindak/lanjutnya bukan tidak memungkinkan anak yang bersangkutan akan mengulangi perbuatannya kembali," katanya.

Untuk itu, mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Singkawang ini sangat mengharapkan kepedulian orangtua serta masyarakat untuk bersama-sama mencegahnya.

"Karena anak yang terlibat di dalam perilaku `ngelem` ini rata-rata kebanyakan berasal dari kalangan yang Broken Home," katanya.

Untuk itu, Juandi berharap kepada orangtua dapat meluangkan kesibukannya guna memperhatikan anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam perilaku menyimpang.

"Minimal harus dilakukan pendekatan-pendekatan kepada Psikologis anak," katanya.

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017