Cardiff (Antara/Reuters) - Pertama kalinya final Liga Champions dimainkan di bawah atap yang tertutup akan menciptakan suasana semarak ketika Real Madrid berhadapan dengan Juventus pada Sabtu, namun hal itu tidak akan memberi dampak terhadap hasil, kata kiper Juve Gianluigi Buffon.

UEFA memutuskan pada pekan lalu bahwa partai puncak akan dimainkan di bawah atap "retractable" di Stadion Principality, di mana alasan-alasan "antidrone" disebutkan sebagai salah satu faktor.

Berbicara kepada para pewarta sebelum sesi latihan Juve di lapangan pada Jumat -- dengan kondisi atap tertutup --- Buffon menyebut dua kesempatan sebelumnya di mana ia mengawal gawang tanpa hambatan apapun dari berbagai elemen.

"Saya telah bermain pada kondisi-kondisi seperti itu di Amsterdam saat melawan Ajax dan pada Piala Dunia 2002, dan tidak ada perbedaan nyata. Jika hal itu melindungi lapangan dan pertunjukan, maka tidak masalah," kata kiper 39 tahun itu.

"Menurut saya itu normal saja, saya tidak memikirkannya. Mungkin alasannya masih belum jelas, apakah karena hujan atau alasan-alasan keamanan," katanya.

Untuk kota yang lebih banyak diguyuri hujan, cuaca diharapkan akan bagus dan kering untuk pertandingan Sabtu malam di stadion yang kerap ditutup untuk pertandingan rugby internasional ketika cuaca buruk, serta disetujui oleh lawan-lawan Wales.

Masalah atap menjadi titik pembicaraan utama pada Kejuaraan Enam Negara tahun ini, ketika pelatih Inggris Eddie Jones meminta atap tetap dibuka saat timnya melawan Wales.

Inggris memenangi pertandingan tersebut dengan skor 21-16.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017