Sukadana (Antara Kalbar) - Karyawan PLN Area Ketapang memberi bantuan kepada warga Desa Sedahan Jaya Kabupaten Kayong Utara yang menjadi korban banjir. Bantuan diserahkan secara langsung oleh Manajer PLN Rayon Sukadana, Djunda Afief Nugraha pada Senin (5/6).

Menurut Djunda, paket sembako yang diserahkan terdiri dari beras, mie instan, minyak goreng, gula, kopi dan susu formula untuk balita serta selimut.

"Kami merasa prihatin dengan kondisi warga di posko pengungsian. Beberapa karyawan berinisiatif untuk mengumpulkan dana sumbangan. Bantuan yang kami berikan setidaknya dapat meringankan beban mereka," kata Djunda.

Banjir yang terjadi di Desa Sedahan Jaya ini merupakan yang terbesar selama 26 tahun terakhir. Hujan yang mengguyur deras sejak Kamis (1/6) sore hingga Jumat (2/6) pagi tak ayal merendam seluruh kawasan desa hingga sebatas leher orang dewasa.

Sekitar 250 jiwa yang terdiri dari 80 KK mengungsi ke posko penanggulangan banjir yang dibentuk oleh Kementerian Sosial. Kawasan Desa Sedahan Jaya yang kondisinya cukup parah yakni di blok A dan B.

Menurut Suyadi (58) salah seorang warga desa, seluruh areal persawahan yang menjadi tumpuan hidup masyarakat  terendam banjir. Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari warga pengungsi bergantung dengan bantuan yang diberikan oleh para dermawan, baik  secara perorangan, maupun berkelompok.

"Selama dua puluh enam tahun saya tinggal di Sedahan Jaya baru kali ini kami mengalami banjir separah ini yang tingginya nyaris sebatas leher. Sawah dan ladang kami pun terendam, kami juga kehilangan hewan ternak. Saat ini kemampuan kami sangat terbatas. Bantuan yang diberikan oleh PLN Area Ketapang sangat membantu kami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Semoga amal perbuatan para karyawan PLN yang memberikan bantuan mendapat ganjaran pahala dari Allah SWT, dimudahkan dan dimurahkan dalam melayani masyarakat," ungkap Suyadi.

Saat ini kondisi banjir sudah mulai surut, beberapa warga ada yang pulang untuk melihat kondisi rumah yang telah mereka tinggalkan selama beberapa hari, namun sebagian besar masyarakat masih enggan untuk kembali ke rumah masing-masing karena masih khawatir terjadi banjir susulan.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017