Sintang (Antara Kalbar) - Ribuan batang tanaman lada di wilayah perbatasan Sintang - Sarawak, Malaysia, mati akibat diserang virus.
  
Anggota DPRD Kabupaten Sintang asal Ketungau, Melkianus mengatakan, ribuan pohon lada mati akibat membusuk pangkal batangnya. Dijelaskan Melkianus, virus yang menyerang lada masyarakat perbatasan ini sudah berlangsung dua tahun. Tapi anehnya pemerintah hingga kini belum mengetahui jenis virus itu dan bagaimana cara mengatasinya.
  
"Tahun ini dampak akibat serangan virus itu sangat parah," katanya.
  
Dipaparkan Melkianus, akibat serangan virus, pohon lada yang sudah berbuah namun buahnya belum tua, tiba tiba mati.
 
"Saya berharap pemerintah segera mengatasi virus ini. Sebab masyarakat perbatasan sangat menggantungkan hidupnya pada komoditas lada," harapnya.
  
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Veronika Ancili mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya ke perbatasan untuk kembali mengecek serangan virus tersebut.  
  
Dikatakan dia, pada Mei lalu,  pihaknya sudah ke perbatasan. Di sana pihaknya sudah melihat sampel tanaman lada yang terserang virus.
  
Veronika berpendapat, banyak faktor yang membuat lada terserang penyakit. Salah satunya cara budidaya lada yang kurang baik.     "Jika teknis budidaya lada tidak memenuhi syarat, penyakit mudah menyerang," katanya.
  
Menurut Veronika, agar lada tidak diserang virus, sebaiknya jangan menanam lada dengan cara tumpang sari. Terutama tidak boleh tumpang sari dengan ubi, terong dan cabai.  
 
"Tanaman lada juga tidak boleh dekat dengan karet. Jika harus ditumpangsarikan dengan tanaman lain, sebaiknya dibuat parit," jelasnya.

Pewarta: Tantra Nur Andi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017