Jakarta (Antara Kalbar) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Ignasius Jonan mencoba motor Satuan Tugas Bahan Bakar Minyak (Satgas
BBM) Pertamina untuk mengantisipasi kebutuhan BBM para pemudik Lebaran
di jalan.
"Saya apresiasi inovasi-inovasi dari Pertamina untuk mengamankan pasokan BBM jelang Lebaran 2017. Salah satunya adalah adanya motor yang membawa drum Pertamax dan Pertamax Dex ini," katanya ketika mengunjungi Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Rabu.
Untuk melayani mudik tahun ini, Pertamina juga menyediakan 61 titik Kios Pertamax agar pemudik dapat membeli Bahan Bakar Khusus (BBK) Pertamax Series dalam kemasan.
Bagi mereka yang membutuhkan tempat istirahat, Pertamina menyiapkan Serambi Pertamax yang berada di 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Pertamina juga menempatkan 90 motor Satgas BBM dan mobil tanki sebagai stasiun BBM (Tanki Flow Station) di Jawa Barat sebanyak dua unit, Jawa Tengah (9) dan Jawa Timur (1). Mobil tanki Pertamina tersebut akan berada di titik rawan kepadatan kendaraan pemudik, seperti di jalur fungsional Brexit sampai Gringsing.
Pemerintah dan Pertamina akan melakukan pemantauan langsung kesiapan pasokan BBM dan gas elpiji (liquid petroleum gas/LPG) di berbagai daerah, termasuk di Jakarta dan Jawa Barat.
"Berdasarkan hasil pemantauan, kami melihat kesiapan BBM dan LPG oleh Pertamina sudah cukup baik", kata Jonan.
Dalam hal kesiapan distribusi BBM, menurut dia, Pertamina memiliki konsep skenario antisipasi yang disebut Alih Supply Antar Depot (Reguler Alternative Emergency/ RAE Plan), jika terjadi lonjakan permintaan BBM oleh konsumen.
"Secara khusus Kementerian ESDM mengapresiasi kerja sama yang sudah dibangun Pertamina dengan beberapa pihak, seperti kepolisian dan dinas perhubungan guna mengamankan jalur distribusi BBM. Tidak saja di Jakarta dan Jawa Barat, tapi juga di seluruh wilayah Indonesia" demikian Ignasius Jonan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Massa Manik mengatakan bahwa Pertamina telah membentuk Pos Komando Satuan Tugas (Posko Satgas) untuk pemantauan ketersediaan BBM dan LPG serta kesiapan pelayanan kepada masyarakat konsumen, baik di Kantor Pusat maupun setiap kantor Region Pertamina.
Langkah lainnya adalah memonitor stok BBM dan avtur di seluruh Terminal BBM dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), khususnya di sepanjang jalur mudik utama, yaitu jalur Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa dan Selatan Jawa, Banyuwangi untuk penyeberangan menuju Bali, dan Merak menuju Sumatera.
"Kami ingin memastikan kebutuhan BBM untuk pemudik terpenuhi," ujarnya.
Ia mengemukakan Pertamina juga terus menjaga stok BBM dan LPG nasional dalam kondisi aman.
Ketahanan stok Premium akan mencapai 24 hari, Solar 26 hari, Dex 37 hari, Avtur 22 hari, dan LPG 16 hari. Seiring dengan peningkatan konsumsi Pertamax dan Pertalite, Pertamina menjaga stok Pertamax 24 hari, Pertamax Turbo 22 hari, dan Pertalite 21 hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Saya apresiasi inovasi-inovasi dari Pertamina untuk mengamankan pasokan BBM jelang Lebaran 2017. Salah satunya adalah adanya motor yang membawa drum Pertamax dan Pertamax Dex ini," katanya ketika mengunjungi Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Rabu.
Untuk melayani mudik tahun ini, Pertamina juga menyediakan 61 titik Kios Pertamax agar pemudik dapat membeli Bahan Bakar Khusus (BBK) Pertamax Series dalam kemasan.
Bagi mereka yang membutuhkan tempat istirahat, Pertamina menyiapkan Serambi Pertamax yang berada di 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Pertamina juga menempatkan 90 motor Satgas BBM dan mobil tanki sebagai stasiun BBM (Tanki Flow Station) di Jawa Barat sebanyak dua unit, Jawa Tengah (9) dan Jawa Timur (1). Mobil tanki Pertamina tersebut akan berada di titik rawan kepadatan kendaraan pemudik, seperti di jalur fungsional Brexit sampai Gringsing.
Pemerintah dan Pertamina akan melakukan pemantauan langsung kesiapan pasokan BBM dan gas elpiji (liquid petroleum gas/LPG) di berbagai daerah, termasuk di Jakarta dan Jawa Barat.
"Berdasarkan hasil pemantauan, kami melihat kesiapan BBM dan LPG oleh Pertamina sudah cukup baik", kata Jonan.
Dalam hal kesiapan distribusi BBM, menurut dia, Pertamina memiliki konsep skenario antisipasi yang disebut Alih Supply Antar Depot (Reguler Alternative Emergency/ RAE Plan), jika terjadi lonjakan permintaan BBM oleh konsumen.
"Secara khusus Kementerian ESDM mengapresiasi kerja sama yang sudah dibangun Pertamina dengan beberapa pihak, seperti kepolisian dan dinas perhubungan guna mengamankan jalur distribusi BBM. Tidak saja di Jakarta dan Jawa Barat, tapi juga di seluruh wilayah Indonesia" demikian Ignasius Jonan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Massa Manik mengatakan bahwa Pertamina telah membentuk Pos Komando Satuan Tugas (Posko Satgas) untuk pemantauan ketersediaan BBM dan LPG serta kesiapan pelayanan kepada masyarakat konsumen, baik di Kantor Pusat maupun setiap kantor Region Pertamina.
Langkah lainnya adalah memonitor stok BBM dan avtur di seluruh Terminal BBM dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), khususnya di sepanjang jalur mudik utama, yaitu jalur Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa dan Selatan Jawa, Banyuwangi untuk penyeberangan menuju Bali, dan Merak menuju Sumatera.
"Kami ingin memastikan kebutuhan BBM untuk pemudik terpenuhi," ujarnya.
Ia mengemukakan Pertamina juga terus menjaga stok BBM dan LPG nasional dalam kondisi aman.
Ketahanan stok Premium akan mencapai 24 hari, Solar 26 hari, Dex 37 hari, Avtur 22 hari, dan LPG 16 hari. Seiring dengan peningkatan konsumsi Pertamax dan Pertalite, Pertamina menjaga stok Pertamax 24 hari, Pertamax Turbo 22 hari, dan Pertalite 21 hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017