Pontianak (Antara Kalbar) - Perjuangan Karyawan PLN di Unit-unit terpencil dan terisolir patut diacungi jempol. Betapa tidak, dengan keterbatasan sarana dan prasarana mereka terus berjuang mengamankan pasokan listrik ke pelanggan.
Sebut saja PLN Kantor Jaga (KJ) Balai Bekuak dengan 2.200 pelanggan sejak tahun 2015 seluruh pelanggannya beralih ke listrik Prabayar. Selanjutnya menyusul secara berturut-turut sejak tahun 2016 KJ. Aur Kuning dengan 3.100 pelanggan, KJ. Ulak Medang dengan 500 pelanggan, serta KJ. Sampurna 300 pelanggan seluruhnta 100 % prabayar.
Menurut Manajer PLN Rayon Sandai, Arief Desta Riyanto, keberhasilan beralihnya seluruh pelanggan ke listrik prabayar tidak terlepas dari kerja keras kawan-kawan unit yang intens melakukan pendekatan kepada masyarakat serta melakukan sosialisasi terkait manfaat menggunakan listrik prabayar.
"Biasanya di Unit-unit terpencil hanya terdapat dua sampai tiga orang petugas yang harus mengurus mesin pembangkit, jaringan distribusi dan menagih rekening listrik. Kita bikin kesepakatan dengan masyarakat, kita jamin listrik akan aman dari gangguan listrik terutama yang terjadi pada jaringan listrik asal masyarakat mau berpindah ke listrik prabayar, ternyata mereka menyetujuinya. Makanya petugas Unit sekarang lebih konsentrasi menjaga dan memelihara pembangkit dan jaringan distribusi saja, jaringan distribusi aman dan listriknyapun aman," cerita Arief.
Sementara itu menurut General Manager PLN Wilayah Kalbar, Bima Putrajaya, semua Unit Isolated dengan pola operasi selama 14 jam setiap hari mulai dari jam 16.00 WIB sampai 06.00 WIB menjelang lebaran Idul Fitri 1438 H diminta untuk menambah jam operasi di pagi hari.
"Kami berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Meski dengan keterbatasan daya mampu mesin pembangkit saya minta seluruh Unit isolated untuk menambah jam nyala dipagi hari menjelang perayaan Lebaran Idul Fitri," tegas Bima.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Sebut saja PLN Kantor Jaga (KJ) Balai Bekuak dengan 2.200 pelanggan sejak tahun 2015 seluruh pelanggannya beralih ke listrik Prabayar. Selanjutnya menyusul secara berturut-turut sejak tahun 2016 KJ. Aur Kuning dengan 3.100 pelanggan, KJ. Ulak Medang dengan 500 pelanggan, serta KJ. Sampurna 300 pelanggan seluruhnta 100 % prabayar.
Menurut Manajer PLN Rayon Sandai, Arief Desta Riyanto, keberhasilan beralihnya seluruh pelanggan ke listrik prabayar tidak terlepas dari kerja keras kawan-kawan unit yang intens melakukan pendekatan kepada masyarakat serta melakukan sosialisasi terkait manfaat menggunakan listrik prabayar.
"Biasanya di Unit-unit terpencil hanya terdapat dua sampai tiga orang petugas yang harus mengurus mesin pembangkit, jaringan distribusi dan menagih rekening listrik. Kita bikin kesepakatan dengan masyarakat, kita jamin listrik akan aman dari gangguan listrik terutama yang terjadi pada jaringan listrik asal masyarakat mau berpindah ke listrik prabayar, ternyata mereka menyetujuinya. Makanya petugas Unit sekarang lebih konsentrasi menjaga dan memelihara pembangkit dan jaringan distribusi saja, jaringan distribusi aman dan listriknyapun aman," cerita Arief.
Sementara itu menurut General Manager PLN Wilayah Kalbar, Bima Putrajaya, semua Unit Isolated dengan pola operasi selama 14 jam setiap hari mulai dari jam 16.00 WIB sampai 06.00 WIB menjelang lebaran Idul Fitri 1438 H diminta untuk menambah jam operasi di pagi hari.
"Kami berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Meski dengan keterbatasan daya mampu mesin pembangkit saya minta seluruh Unit isolated untuk menambah jam nyala dipagi hari menjelang perayaan Lebaran Idul Fitri," tegas Bima.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017