Pontianak (Antara Kalbar) - Khatib Shalat Idul Fitri 1438 Hijriyah di Masjid Raya Mujahidin, Pontianak, H Atbah Romin Suhaili mengimbau para orang tua untuk dapat mendidik anak-anaknya agar siap memimpin dan mengendalikan dunia ini.

"Didik mereka dengan segenap waktu, pikiran, tenaga, dan perasaan. Kenalkan mereka dengan para pahlawan pembangunan peradaban. Bimbing mereka agar mengambil saripati perjuangannya dan mengikuti langkah dan sepak terjangnya" kata Khatib Atbah dalam khutbah Idul Fitri di halaman Raya Mujahidin Pontianak, Minggu.

Khatib shalat yang juga Bupati Sambas itu mengimbau kepada para ibu untuk tidak mengabaikan tugas dalam mendidik anak-anak mereka.

Sementara untuk para ayah, ia mengajak bersama-sama membangun umat agar memiliki izzzah dan kemuliaan sebagai pemegang panji peradaban dunia.

"Kita bangun sistem pendidikan yang kuat dan kokoh untuk mencetak putra putri generasi masa datang," katanya di depan ribuan jemaah shalat Ied.

Sementara kepada anak-anak, ia mengingatkan untuk harus terus belajar dan bekerja keras secara sungguh-sungguh hingga dapat menguasai dunia ini dengan mengalahkan kepandaian dan kemampuan orang-orang.

"Kemuliaan dan kehormatan itu hanya layak kita sematkan pada Islam, agama Allah," katanya.

Ia berharap semoga Allah SWT pada hari yang Fitri ini, mendampingi dan membimbing umat ini untuk selalu dalam menapaki tangga perjuangan menuju kebangkitan Islam yang diidam-idamkan.

Berkaitan dengan bulan Ramadhan yang baru saja dilalui, khatib tersebut menyatakan bulan Ramadhan sebagai bulan kemuliaan telah sepantasnya memberikan kesan dan bekas yang mendalam di dalam diri umat Muslim.

Ramadhan adalah Syahrul quwwah atau bulan kekuatan. Ramadhan telah menginspirasi untuk tampil sebagai umat yang memiliki kekuatan dan dalam suasana puasa itulah umat menampakkan kekuatan yang sesungguhnya.

Sangat banyak kemenangan perjuangan umat Islam diraih saat bulan Ramadhan. Umat Islam telah memenangkan pertarungan dalam perang Badar, fathu Makkah, Penaklukan Andalusia dan Ainun jalut, dan bukankah kemerdekaan negeri ini juga diproklmirkan di bulan Ramadhan, saat umat Islam Indonesia berpuasa.

"Kondisi puasa saat itu tidak menjadikan umat Islam menjadi lemah namun semakin kuat hingga memenangkan peperangan," katanya.

Menurut dia, puasa dan Idul Fitri merupakan momentum yang tepat untuk membangun kekuatan dan kedikdayaan peradaban umat Islam. Karena itu,puasa harus dapat mengilhami kita semua untuk selalu menjadi pemenang dalam setiap kompetisi.

Sementara itu, shalat ied di Masjid terbesar di Kalimantan Barat itu diikuti ribuan jemaah yang datang dan sejumlah tempat di Kota Pontianak dan sekitarnya.

H Atbah bertindak sebagai khatib sekaligus imam shalat tersebut. Panitia hari besar Islam Masjid Mujahidin mengumumkan menerima infak shalat tarawih sekitar Rp228 juta. Sementara dari panitia zakat, infak, dan sedekah berhasil terkumpul dana sekitar Rp1.010.355.300 dari sebanyak 6922 muzaki.

Pewarta: Nurul Hayat

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017