Sukadana (Antara Kalbar) - BBM jenis premium di Kabupaten Kayong Utara kini semakin sulit ditemukan sejak sebelum Lebaran hingga kini.

Bahkan nyaris tidak ada satupun penjual BBM eceran di Sukadana yang masih menjual premium ini.

Salah satu pengecer BBM di Jalan Bhayangkara Sukadana, Muhtarudin, premium mulai terasa sulit didapat sejak sebelum Lebaran dan itu informasi langka diperolehnya dari para agen BBM yang memasok dirinya dan beberapa kios pengecer lain di Sukadana.

"Saat ini saya terpaksa menjual Pertalite, tapi ya itu banyak pelanggan yang mengeluh, karena harga pertalite lebih mahal dari premium," kata Muhtarudin.

Ketiadaan SPBU di Sukadana membuat masyarakat di Sukadana dan sekitarnya terpaksa membeli BBM di kios-kios pengecer .

Harga premium di tingkat pengecer di Sukadana Rp8.000 sementara untuk pertalite Rp9.000 perliter.

"Awalnya susah, tapi lama kelamaan masyarakat terpaksa membeli pertalite, karena premium lama tidak ada sementara masyarakat memerlukan bahan bakar untuk kendaraannya," sambungnya.

Sementara itu dikatakan Area Manager Comunication dan Relations Pertamina Kalimantan , Alicia Irzanova mengatakan sampai saat ini tidak ada kelangkaan BBM jenis premium, namun dimungkinkan keterlambatan pasokan, karena untuk beberapa daerah yang sulit transportasi Pertamina tetap mengedepankan safety distribusi apalagi jika kondisi alur distribusi sedang tidak stabil atau gangguan alam.

"Kita masih ada stok lebih dari 600.000 kilo liter di Jober Ketapang, jadi masih sangat aman, jikapun ada kendala dalam pengiriman, setidaknya di setiap lembaga penyalur masih ada tersedia BBM, jadi walaupun itu pertalite kan yang pasti masyarakat masih dapat menggunakan bahan bakar sambil menunggu pasokan premium datang," kata Alicia Irzanova.

Dijelaskan Alicia, dengan masih amannya stok di Jober ketapang yang merupakan jobber yang memasok SPBU di Kayong Utara, diharapkan masyarakat di Kayong Utara tetap tenang dan tidak perlu panik karena pasokan premium tetap stabil.

"Yang menjadi prioritas kami adalah tersediannya bahan bakar untuk konsumen, sehingga kami pastikan ada tersedia alternatif lain yaitu Pertalite," kata dia.

Untuk penyaluran BBM jenis premium perhari masih normal yakni 24.000 liter perhari, sementara untuk pertalite saat ini cenderung mengalami peningkatan permintaan bahkan sudah mencapai 12.000 liter perhari.

Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017