Pontianak  (Antara Kalbar) - Seorang balita, Muhammad Fajar Saputra (9 bulan), di Jalan Ampera, Gang Cahaya No. 2, Kecamatan Pontianak Kota, yang menderita pembengkakan testis, membutuhkan bantuan untuk biaya pengobatannya.

"Kami sangat kesulitan dalam mencarikan biaya untuk pengobatan anak saya ini, karena saya hanya bekerja sebagai pemulung, sementara suami bekerja sebagai buruh bangunan," kata Fatimah (30) saat dihubungi di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan, meski mendapatkan fasilitas BPJS Kesehatan, namun tidak mendapatkan perawatan yang berarti dari tenaga medis di rumah sakit.

"Sudah pernah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso Pontianak, selama seminggu karena pilek kemarin, setelah itu diperbolehkan pulang," ungkap ibu lima anak tersebut.

Menurut dia, anaknya tersebut ketika malam hari selalu menangis karena kesakitan, dan dirinya hanya bisa menghibur anaknya tersebut.

"Kalau siang hari anak saya cukup aktif, nangisnya jarang, tapi kalau malam nangis terus, karena membengkak," katanya.

Dalam kesempatan itu, dia hingga saat ini, pihaknya belum mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Pontianak.

"Saya harap ada perhatian dari pemerintah agar ada solusi untuk pengobatan anak saya ini," harapnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kota Pontianak, Yandi menyayangkan masih ada warga yang kesulitan biaya untuk berobat, dan tidak diketahui oleh Pemkot Pontianak.

"Kami minta, Pemkot Pontianak segera merespon keluhan warga tersebut, agar secepatnya bisa ditangani dengan serius," katanya.



Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017