Pontianak (Antara Kalbar) - Kapolda Kalbar, Irjen Pol Drs Erwin Triwanto memerintahkan semua Kapolres yang ada di provinsi itu untuk terus melaksanakan penertiban Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayahnya masing-masing.
"Semua Kapolres yang ada di Kalbar, sudah saya perintahkan untuk melakukan penertiban Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayahnya masing-masing," kata Erwin, saat berkunjung ke Singkawang kemarin.
Bagi wilayahnya yang ada PETI, namun tidak ada pergerakannya sama sekali, tentu akan pihaknya evaluasi. "Tentu akan kita evaluasi pejabat Kapolresnya," ujarnya.
Menurut dia, hampir semua Polres sudah melakukan penertiban dan bahkan melakukan penangkapan di luar target operasi (TO).
Sementara Kapolres Singkawang, AKBP Sandi Alfadien Mustofa menyatakan, jika pihaknya rutin melaksanakan penertiban PETI di wilayah hukumnya.
Mengingat aktivitas PETI juga sangat merusak lingkungan. Sehingga dirinya tidak menginginkan anak cucu kita nantinya yang akan menderita atas kerusakan lingkungan itu nanti.
Penertiban itu juga, katanya, tidak hanya melibatkan kepolisian saja tapi juga melibatkan pemerintah kota.
Di samping itu, ia sangat mengharapkan keterlibatan pemerintah kota untuk memberikan pengertian dan pemahaman kepada masyarakat, jika pekerjaan tersebut sangat membahayakan dan merusak lingkungan.
(KR-RDO/A029)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Semua Kapolres yang ada di Kalbar, sudah saya perintahkan untuk melakukan penertiban Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayahnya masing-masing," kata Erwin, saat berkunjung ke Singkawang kemarin.
Bagi wilayahnya yang ada PETI, namun tidak ada pergerakannya sama sekali, tentu akan pihaknya evaluasi. "Tentu akan kita evaluasi pejabat Kapolresnya," ujarnya.
Menurut dia, hampir semua Polres sudah melakukan penertiban dan bahkan melakukan penangkapan di luar target operasi (TO).
Sementara Kapolres Singkawang, AKBP Sandi Alfadien Mustofa menyatakan, jika pihaknya rutin melaksanakan penertiban PETI di wilayah hukumnya.
Mengingat aktivitas PETI juga sangat merusak lingkungan. Sehingga dirinya tidak menginginkan anak cucu kita nantinya yang akan menderita atas kerusakan lingkungan itu nanti.
Penertiban itu juga, katanya, tidak hanya melibatkan kepolisian saja tapi juga melibatkan pemerintah kota.
Di samping itu, ia sangat mengharapkan keterlibatan pemerintah kota untuk memberikan pengertian dan pemahaman kepada masyarakat, jika pekerjaan tersebut sangat membahayakan dan merusak lingkungan.
(KR-RDO/A029)
Editor : Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017