Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar yang juga Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot, Rabu, secara resmi mendaftar sebagai bakal calon gubernur Kalbar pada Partai Nasdem dan PKPI.
"Saya hari ini menyerahkan berkas sebagai calon gubernur untuk Pilgub Kalbar periode 2018-2023, untuk calon wakil saya serahkan pada Partai Nasdem dan PKPI," kata Suryadman Gidot di Pontianak.
Ia berharap Partai Nasdem dan PKPI bisa mencarikan calon wakil gubernur untuk diusung pada Pilgub mendatang.
"Partai Demokrat, harus berkoalisi untuk memenuhi persyaratan dalam mengusung balon gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub Kalbar mendatang, dari sembilan kursi yang diperoleh Demokrat di DPRD Kalbar. Koalisi dengan rakyat sangat penting, karena merekalah, yang memilih calon pemimpinnya," ungkapnya.
Menurut dia, keberagaman, baik suku dan agama yang ada harus dijaga, itulah yang menjadi semangat saya untuk maju pada Pilgub dalam memajukan Kalbar, dan tentunya juga harus didukung oleh komunikasi yang baik dengan semua komponen masyarakat.
Untuk itu, kader Partai Demokrat harus menjaga sikap, nasionalis dan religius, serta berpolitik yang santun, sehingga Demokrat ingin berteman dengan semua parpol lainnya.
"Mudah-mudahan doa kita, didengar oleh yang maha esa. Untuk visi kalau maju menjadi calon gubernur mendatang, yakni adil, religius dan sejahtera. Dengan semangat kerja, menyelesaikan yang tertunda, dan menghadirkan yang tidak ada, artinya menyelesaikan pembangunan yang belum selesai, dan menghadirkan yang belum ada.
"Terkait figur wakil, saya masih mencari, dan walaupun sudah ada bayangannya, diharapkan seorang figur yang bisa menggambarkan apa yang ada di Kalbar," katanya.
Sementara itu, Ketua Bapilu DPD Partai Nasddem Kalbar, Rusliansyah Dtolove mengatakan, dalam penentuan nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur, pihaknya tetap akan melalui mekanisme partai.
"Tentunya kader kami juga siap, tetapi tetap akan ditentukan oleh mekanisme partai dan survei, dan DPP yang akan menentukan calon-calon yang akan diusung baik di Pilbup, Pilwako dan Pilgub Kalbar mendatang," katanya.
Sehingga, menurut dia, tidak mutlak kader internal yang akan diusung, kalau memang ada yang layak figur dari luar, maka bisa saja diusung.
Partai Nasdem Kalbar, memperoleh lima kursi di DPRD Kalbar, sehingga masih butuh koalisi dengan parpol lainnya untuk memenuhi syarat minimal yakni 11 kursi, dan hingga saat ini yang ambil formulir sebanyak 11 orang untuk pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur, sementara yang menyerahkan berkas sebagai bakal calon gubernur baru tiga, yakni Sutarmidji (Wali Kota Pontianak, Suryadman Gidot (Bupati Bengkayang, dan Boyman Harun sebagai bakal calon wakil gubernur Kalbar.
Ketua DPD PKPI Kalbar, Mustaan Saman mengatakan, pihaknya mulai membuka pendaftaran untuk bakal calon gubernur dan wakil gubernur sejak 20-27 Juli 2017.
"Hingga saat ini sudah delapan orang mengambil formulir pendaftaran, yang mengembalikan berkas, baru tiga, yakni Hildi Hamid (Bupati Kayong Utara), Sutarmidji (Wali Kota Pontianak), Boyman Harun, Milton Crosby (mantan Bupati Sintang), dan Suryadman Gidot (Bupati Bengkayang)," katanya.
PKPI Kalbar memperoleh tiga kursi di DPRD Kalbar, sehingga membutuhkan koalisi dengan parpol lain agar bisa mengusung bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar. "Tentunya yang menentukan siapa yang akan diusung, akan dilakukan verifikasi internal, baru nantinya DPP PKPI yang memutuskan siapa yang akan diusung," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Saya hari ini menyerahkan berkas sebagai calon gubernur untuk Pilgub Kalbar periode 2018-2023, untuk calon wakil saya serahkan pada Partai Nasdem dan PKPI," kata Suryadman Gidot di Pontianak.
Ia berharap Partai Nasdem dan PKPI bisa mencarikan calon wakil gubernur untuk diusung pada Pilgub mendatang.
"Partai Demokrat, harus berkoalisi untuk memenuhi persyaratan dalam mengusung balon gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub Kalbar mendatang, dari sembilan kursi yang diperoleh Demokrat di DPRD Kalbar. Koalisi dengan rakyat sangat penting, karena merekalah, yang memilih calon pemimpinnya," ungkapnya.
Menurut dia, keberagaman, baik suku dan agama yang ada harus dijaga, itulah yang menjadi semangat saya untuk maju pada Pilgub dalam memajukan Kalbar, dan tentunya juga harus didukung oleh komunikasi yang baik dengan semua komponen masyarakat.
Untuk itu, kader Partai Demokrat harus menjaga sikap, nasionalis dan religius, serta berpolitik yang santun, sehingga Demokrat ingin berteman dengan semua parpol lainnya.
"Mudah-mudahan doa kita, didengar oleh yang maha esa. Untuk visi kalau maju menjadi calon gubernur mendatang, yakni adil, religius dan sejahtera. Dengan semangat kerja, menyelesaikan yang tertunda, dan menghadirkan yang tidak ada, artinya menyelesaikan pembangunan yang belum selesai, dan menghadirkan yang belum ada.
"Terkait figur wakil, saya masih mencari, dan walaupun sudah ada bayangannya, diharapkan seorang figur yang bisa menggambarkan apa yang ada di Kalbar," katanya.
Sementara itu, Ketua Bapilu DPD Partai Nasddem Kalbar, Rusliansyah Dtolove mengatakan, dalam penentuan nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur, pihaknya tetap akan melalui mekanisme partai.
"Tentunya kader kami juga siap, tetapi tetap akan ditentukan oleh mekanisme partai dan survei, dan DPP yang akan menentukan calon-calon yang akan diusung baik di Pilbup, Pilwako dan Pilgub Kalbar mendatang," katanya.
Sehingga, menurut dia, tidak mutlak kader internal yang akan diusung, kalau memang ada yang layak figur dari luar, maka bisa saja diusung.
Partai Nasdem Kalbar, memperoleh lima kursi di DPRD Kalbar, sehingga masih butuh koalisi dengan parpol lainnya untuk memenuhi syarat minimal yakni 11 kursi, dan hingga saat ini yang ambil formulir sebanyak 11 orang untuk pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur, sementara yang menyerahkan berkas sebagai bakal calon gubernur baru tiga, yakni Sutarmidji (Wali Kota Pontianak, Suryadman Gidot (Bupati Bengkayang, dan Boyman Harun sebagai bakal calon wakil gubernur Kalbar.
Ketua DPD PKPI Kalbar, Mustaan Saman mengatakan, pihaknya mulai membuka pendaftaran untuk bakal calon gubernur dan wakil gubernur sejak 20-27 Juli 2017.
"Hingga saat ini sudah delapan orang mengambil formulir pendaftaran, yang mengembalikan berkas, baru tiga, yakni Hildi Hamid (Bupati Kayong Utara), Sutarmidji (Wali Kota Pontianak), Boyman Harun, Milton Crosby (mantan Bupati Sintang), dan Suryadman Gidot (Bupati Bengkayang)," katanya.
PKPI Kalbar memperoleh tiga kursi di DPRD Kalbar, sehingga membutuhkan koalisi dengan parpol lain agar bisa mengusung bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar. "Tentunya yang menentukan siapa yang akan diusung, akan dilakukan verifikasi internal, baru nantinya DPP PKPI yang memutuskan siapa yang akan diusung," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017