Ketapang (Antara Kalbar) - Kalangan DPRD Kabupaten Ketapang menyambut baik kontribusi PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW AR) sebagai perusahaan pengolahan bauksit menjadi alumina terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara dalam pembangunan dan ekonomi daerah..
    Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ketapang Junaidi SP meyakini keberadaan WHW AR ini mampu memberikan sesuatu yang terbaik bagi kemajuan Indonesia, khususnya Kabupaten Ketapang di provinsi Kalimantan Barat.
    "Kami yakin dengan adanya WHW AR, perusahaan ini mampu berkontribusi melalui penyerapan tenaga kerja lokal yang ada serta dapat mewujudkan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat mandiri melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan secara berkesinambungan," kata Junaidi SP di Ketapang.
    Ia menambahkan, terlebih dengan adanya pabrik pengolahan dan pemurnian bauksit menjadi alumina (alumina refinery) tersebut, WHW AR telah membuat Kalimantan Barat mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat untuk proyek strategis nasional.
    Pembangunan alumina refinery ini juga merupakan wujud nyata pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara yang mengatur mengenai pelarangan ekspor biji mentah, sehingga perusahaan wajib membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian.
    Public Relations WHW AR, Hen Roliya mengatakan, WHW AR berkomitmen penyerapan tenaga kerja lokal.
    "Dari 2700 an jumlah pegawai yang ada di WHW AR ini sebagian besar berasal dari Kendawangan, Ketapang dan Kalimantan Barat," kata wanita yang akrab disapa Liya ini. Dijelaskan, pada masa pra konstruksi, WHW AR mengirim sekitar 125 tenaga lokal yang bergabung di program Management Trainee ke Tiongkok khusus untuk belajar mengenai teknologi alumina refinery yang akan diterapkan di WHW AR.
    "Kini, mereka yang awalnya tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan mengenai teknologi alumina refinery, kami tempatkan di bagian-bagian strategis dalam proses produksi kami," kata Liya.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017