Kupang (Antara Kalbar) - Telkomsel pada tahun 2017 membangun 63 'base transceiver station" (BTS) di pelosok beberapa provinsi melalui program Merah Putih guna mendukung program pemerataan akses telekomunikasi masyarakat di seluruh Indonesia.

Pembangunan BTS-BTS Merah Putih itu akan tersebar di beberapa wilayah Indonesia, seperti di NTT (16 BTS), NTB (7 BTS), Maluku (11 BTS), Sulawesi (21 BTS), Papua (5 BTS), dan Kepri (3 BTS), kata Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, di Kupang, Senin.

Ini semua, katanya, merupakan upaya mendukung pemerintah memeratakan akses telekomunikasi di seluruh Indonesia.

Telkomsel terus melakukan pembangunan infrastruktur jaringan hingga ke pelosok, termasuk di wilayah-wilayah berpenduduk yang belum memperoleh akses telekomunikasi.

Hadirnya 63 BTS baru di lokasi-lokasi tersebut diharapkan akan mampu melayani kebutuhan komunikasi dari sekitar 120.000 warga masyarakat yang sebelumnya kesulitan dalam mengakses pelayanan telekomunikasi.

Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2008, proyek Telkomsel Merah Putih telah berhasil membuka jaringan di 450 lokasi dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia, serta terus meningkatkan pelayanannya dari sisi kualitas dan kapasitas.

"Sejak awal beroperasi 22 tahun yang lalu, Telkomsel memiliki visi untuk menyatukan Indonesia melalui hadirnya layanan telekomunikasi di berbagai lokasi di Indonesia, sehingga masyarakat bisa saling terhubung kapanpun dan di manapun," katanya.

Ririek menambahkan, saat ini telekomunikasi tidak hanya menjadi kebutuhan utama masyarakat di kota besar, tetap juga hingga ke pelosok.

Untuk itu , Telkomsel terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui pelayanan jaringan seluler agar semakin banyak masyarakat di pelosok menikmati pelayanan telekomunikasi dengan standar kualitas yang sama dengan wilayah lainnya di seluruh Indonesia.

"Kami berharap hadirnya layanan ini dapat turut mendorong perubahan yang lebih baik di berbagai sektor di wilayah terkait," katanya.

Di program Merah Putih, katanya Telkomsel menerapkan teknologi berkonsep "remote solution system" yang dinamakan "very small aperture terminal-internet protocol (VSAT-IP)" yang berbasis satelit ditambah dengan teknologi "power supply" yang menggunakan sietam panel surya.

"Teknologi ini merupakan solusi layanan komunikasi yang cocok untuk diterapkan di daerah terpencil dengan infrastruktur yang sangat terbatas dan kondisi geografis yang sangat ekstrim, seperti pedesaan dan wilayah terdepan Indonesia," katanya.

Dengan diimplementasikannya teknologi ini, pelanggan dapat menikmati pelayanan suara, SMS, dan data dengan kualitas yang memadai.

Pewarta: Hironimus Bifel

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017