Negara (Antara Kalbar) - Jenazah Abdul Latif (41), nelayan dari Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Bali, yang tenggelam saat melaut pada Senin (31/7) pagi, ditemukan kawan-kawannya sesama nelayan setelah tahlilan usai pada Senin (31/7) malam.

"Kami berinisiatif menggelar tahlilan, dan berdoa mohon kepada Allah agar bisa menemukan Bang Latif. Setelah tahlilan usai, kami melakukan pencarian di pinggir pantai dan menemukan jenazahnya di belakang pabrik," kata salah seorang sahabat Latif, Naf'an, di desa setempat, Selasa.

Ia mengatakan, jenazah nelayan malang tersebut ditemukan di belakang pabrik pengolahan ikan Bumi Bali Mina di Dusun Ketapang, yang tidak jauh dari tempat Latif bisa menaruh sampan.

Meskipun ditemukan meninggal dunia, ia dan kawan-kawannya merasa lebih baik, dibandingkan Latif tidak ditemukan setelah hilang saat melaut (31/7).

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana Ajun Komisaris Yusak Agustinus Sooai mengatakan, jenazah Latif ditemukan oleh tiga orang yang melakukan pencarian yaitu Yusuf Ardiansyah, Ahmad Asan Naim dan Agus Maulana.

"Mereka ikut melakukan pencarian terhadap korban, dan melihat korban terdampar di bibir pantai, lalu mereka mengangkatnya dan menghubungi Satpam pabrik," katanya.

Setelah ditemukan, jenazah tersebut langsung dibawa ke rumah duka di Dusun Ketapang Muara, Desa Pengambengan dan dimakamkan Selasa pagi.

Sebelumnya, sampan Latif ditemukan mengapung di tengah laut tanpa ada orang, sehingga diduga ia tercebur ke laut saat dalam perjalanan pulang.

Selain kemudi yang patah, sampan nelayan ini masih utuh, termasuk jaring yang sudah tersusun di atas sampan berisi ikan.

Untuk menemukan Latif, gabungan tim dari Basarnas, Polisi Perairan Polres Jembrana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah hingga nelayan melakukan pencarian hingga petang hari, namun tidak mendapatkan hasil.

Belakangan, cuaca di perairan Bali kurang bersahabat, karena sebelum Latif, sampan seorang nelayan bernama Sugito dari Dusun Ketapang terbalik dihantam ombak hingga ia tercebur ke laut, namun masih bisa diselamatkan oleh nelayan lainnya.

Selain Latif, beberapa waktu lalu, seorang nelayan dari Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana juga hilang di laut dan ditemukan meninggal dunia di perairan Desa Delodbrawah, Kecamatan Mendoyo.

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017