Pontianak (Antara Kalbar) - Manajer PLN AP2B Kalbar, Ricky Cahya Andrian mengatakan permasalahan byarpet-nya (padam-nyala) listrik di sejumlah daerah di Kalbar belakangan ini dikarenakan adanya gangguan jaringan transmisi di tower nomer 6 dekat Gardu Induk (GI) Singkawang arah Bengkayang.

"Pada Kamis kemarin, memang sempat terjadi pemadaman pada beberapa daerah di Kalbar. Hal ini dikarenakan jaringan transmisi di tower nomer 6 dekat Gardu Induk (GI) Singkawang arah Bengkayang kembali dihajar kawat layangan," kata Ricky di Pontianak, Jumat.

Ia memaparkan, peristiwa yang terjadi pada pukul 17.46 WIB tersebut diawali dengan suara ledakan yang cukup besar. Sempat terlihat percikan api pada kabel bertegangan tinggi tersebut lalu pasokan listrik dari GI Bengkayang pun terputus.

Akibatnya, aliran listrik yang terputus sebabkan padam di beberapa kota dan kabupaten di Kalbar. Hal ini dikarenakan sistem interkoneksi Khatulistiwa yang menghubungkan Kota Pontianak, Kubu Raya, Mempawah, Singkawang, Sambas, dan Bengkayang otomatis terganggu.

Kejadian terganggunya jaringan transmisi pada tower nomer 6 akibat kawat layang-layang ini sering terjadi. Akibatnya pun cukup fatal karena jaringan transmisi tersebut merupakan jalur utama dalam memperkuat pasokan listrik di sistem Khatulistiwa dari arah Bengkayang.

Ia menjelaskan, sistem interkoneksi yang menghubungkan beberapa kota dan kabupaten dalam penyaluran energi listrik seharusnya aman dari segala bentuk gangguan, terutama kawat layang-layang. Jika terganggu di satu lokasi tentunya akan mengganggu sistem pendistribusian listrik ke daerah lainnya.

"Saya lihat di daerah Sungai Wie dekat GI Singkawang masih banyak warga yang gemar bermain layang-layang bertali kawat. Seharusnya warga lebih peduli untuk tidak bermain layang-layang di dekat jaringan listrik, sebab akan sangat mengganggu keamanan pasokan listrik dan merugikan kita semua," katanya.

Dikatakannya pula, masalah listrik seharusnya menjadi tanggungjawab kita bersama, mengingat jika padam listrik terjadi secara meluas serta dalam durasi yang lama tentunya akan banyak pihak yang dirugikan terutama warga masyarakat, yang segala aktivitasnya otomatis terganggu karena listrik padam.

"Banyak peralatan instalasi listrik kami yang rusak akibat gangguan kawat layang-layang, nilainya hingga miliaran rupiah. Kami berharap masalah layang-layang ini hendaknya jadi perhatian kita bersama dimana kami juga berharap ada upaya dari masyarakat dan instansi terkait untuk mencegah warga bermain layang-layang terutama dengan menggunakan tali kawat di dekat jaringan listrik," tutur dia.

(KR-RDO/A029) 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017