Pontianak (Antara Kalbar) - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat sangat mendukung rencana pembangunan bandar udara di Kota Singkawang.
"Pada intinya kami sangat mendukung. Dan kami juga siap mengawal proses pembangunan bahkan turun ke lokasi Bandara di Singkawang," kata Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Bong Cin Nen, saat berkunjung ke Singkawang, Ahad.
Namun, katanya, pembangunan Bandara akan terasa lancar apabila masyarakat Singkawang ikut menerima dan mendukung.
"Untuk tahapan penerimaan dan dukungan itukan tidak bisa serta merta Free. Artinya, pasti ada sesuatu yang akan di selesaikan, salah satunya pembebasan lahan," ujarnya.
Untuk pembebasan lahan ini, pesannya, tentunya harus dilakukan dengan baik. Kemudian, pendekatan dengan masyarakatnya juga harus dilakukan dengan baik dan wilayah perbatasannya (antara Singkawang - Bengkayang) harus di tata dengan baik agar tidak terjadi konflik.
"Bengkayang sudah menyatakan siap membagi lahan, apabila lahannya tidak cukup," ungkapnya.
Ini artinya, terang Bong Cin Nen, arah perwujudan Bandara di Kota Singkawang sudah semakin berpeluang.
Masyarakat Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan, Kalimantan Barat, setuju dengan pembangunan bandar udara baru yang direncanakan pemerintah kota setempat.
Demikian hal tersebut mereka tuangkan dalam penandatanganan berita acara kesepakatan lokasi bandar udara (andara) baru Kota Singkawang pada Konsultasi publik pengadaan tanah untuk pembangunan bandar udara baru di Kota Singkawang, tepatnya di Aula SPP Kecamatan Singkawang Selatan, Kamis kemarin.
Konsultasi publik itu dihadiri Kabiro Pemerintah Prov Kalbar Yohanes Budiman, Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Kalbar Alexander Rombonang, Kadishub Provinsi Kalbar, perwakilan Kejaksaan Tinggi Kalbar dan Kasubdit Tipikor Polda Kalbar.
Asisten 1 Pemerintahan Setda Kota Singkawang Hery Apriyadi, Kadishub Singkawang Sumastro, Kodim Singkawang, Polres Singkawang dan masyarakat maupun pengusaha yang terkena dampak dari pembangunan bandara tersebut.
Salah satu warga Pangmilang, Subarto menyatakan, siap mendukung pembangunan bandara di kota setempat.
"Saya punya lahan satu hektare yang sudah ditanami sawit. Dimungkinkan tanah saya terkena dampak dari pembangunan bandara," katanya.
Demi kemajuan Kota Singkawang, dia menyatakan, siap membebaskan lahannya untuk pembangunan bandara. "Tidak masalah tanah saya diambil demi kemajuan Kota Singkawang," ujarnya.
Warga lainnya, Suyitno mengatakan, dua hektare lahannya dimungkinkan akan terkena dampak pembangunan bandara.
"Yang penting proses pembangunan bandara berjalan lancar, saya siap bebaskan tanah saya," katanya.
(U.KR-RDO/Y008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Pada intinya kami sangat mendukung. Dan kami juga siap mengawal proses pembangunan bahkan turun ke lokasi Bandara di Singkawang," kata Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Bong Cin Nen, saat berkunjung ke Singkawang, Ahad.
Namun, katanya, pembangunan Bandara akan terasa lancar apabila masyarakat Singkawang ikut menerima dan mendukung.
"Untuk tahapan penerimaan dan dukungan itukan tidak bisa serta merta Free. Artinya, pasti ada sesuatu yang akan di selesaikan, salah satunya pembebasan lahan," ujarnya.
Untuk pembebasan lahan ini, pesannya, tentunya harus dilakukan dengan baik. Kemudian, pendekatan dengan masyarakatnya juga harus dilakukan dengan baik dan wilayah perbatasannya (antara Singkawang - Bengkayang) harus di tata dengan baik agar tidak terjadi konflik.
"Bengkayang sudah menyatakan siap membagi lahan, apabila lahannya tidak cukup," ungkapnya.
Ini artinya, terang Bong Cin Nen, arah perwujudan Bandara di Kota Singkawang sudah semakin berpeluang.
Masyarakat Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan, Kalimantan Barat, setuju dengan pembangunan bandar udara baru yang direncanakan pemerintah kota setempat.
Demikian hal tersebut mereka tuangkan dalam penandatanganan berita acara kesepakatan lokasi bandar udara (andara) baru Kota Singkawang pada Konsultasi publik pengadaan tanah untuk pembangunan bandar udara baru di Kota Singkawang, tepatnya di Aula SPP Kecamatan Singkawang Selatan, Kamis kemarin.
Konsultasi publik itu dihadiri Kabiro Pemerintah Prov Kalbar Yohanes Budiman, Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Kalbar Alexander Rombonang, Kadishub Provinsi Kalbar, perwakilan Kejaksaan Tinggi Kalbar dan Kasubdit Tipikor Polda Kalbar.
Asisten 1 Pemerintahan Setda Kota Singkawang Hery Apriyadi, Kadishub Singkawang Sumastro, Kodim Singkawang, Polres Singkawang dan masyarakat maupun pengusaha yang terkena dampak dari pembangunan bandara tersebut.
Salah satu warga Pangmilang, Subarto menyatakan, siap mendukung pembangunan bandara di kota setempat.
"Saya punya lahan satu hektare yang sudah ditanami sawit. Dimungkinkan tanah saya terkena dampak dari pembangunan bandara," katanya.
Demi kemajuan Kota Singkawang, dia menyatakan, siap membebaskan lahannya untuk pembangunan bandara. "Tidak masalah tanah saya diambil demi kemajuan Kota Singkawang," ujarnya.
Warga lainnya, Suyitno mengatakan, dua hektare lahannya dimungkinkan akan terkena dampak pembangunan bandara.
"Yang penting proses pembangunan bandara berjalan lancar, saya siap bebaskan tanah saya," katanya.
(U.KR-RDO/Y008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017