Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan akan mendorong pemerintah untuk membeli karet dari petani dengan harga konstan guna mencegah bertambahnya angka kemiskinan seiring turunnya harga komoditas unggulan Kalimantan Barat itu.

"Saya akan perjuangkan agar pemerintah membeli karet rakyat dengan harga konstan, misalnya mencapai Rp10 ribu per kilogramnya," kata Daniel Johan saat dihubungi dari Pontianak di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Jumat.

Ia tengah melakukan kunjungan reses pada masa persidangan V tahun ini ke Kabupaten Kayong Utara dan Ketapang, Kalimantan Barat, 10 - 14 Agustus 2017.

Ia melanjutkan, saat berdiskusi dengan masyarakat di Kecamatan Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara, banyak yang mengeluhkan semakin turunnya harga karet rakyat tersebut. "Saya juga mengamati bahwa sejak empat tahun terakhir, harga karet terus menurun dari sebelumnya di kisaran Rp20 ribu per kilogram, kini malahan ada yang di harga Rp4 ribu per kilogram," kata anggota Fraksi PKB DPR RI Dapil Kalbar itu.

Menurut dia, fenomena tersebut tidak hanya terjadi di Kalimantan Barat saja, melainkan juga di wilayah lain di Indonesia.

Turunnya harga karet hingga lebih dari separuh itu membuat pendapatan petani hilang sehingga memicu meningkatnya angka kemiskinan di Kalbar. "Jadi, tidak ada cara lain yang harus kita lakukan selain meningkatkan harga karet untuk tidak menambah angka kemiskinan di Kalimantan Barat," kata Daniel.

Pembelian oleh pemerintah itu memungkinkan melalui APBN. "Ini yang akan didorong ke pemerintah, untuk mengalokasikan anggaran tersebut di APBN 2018," ujar Wakil Sekjen DPP PKB ini.

Ia menilai, dengan membeli karet petani di harga separuh dari yang tertinggi, yakni Rp10 ribu per kilogram, sudah sangat membantu sebagian dari kesulitan petani karet.

Karet yang dibeli pemerintah nantinya tidak hanya untuk produk pakaian, ban dan sejenisnya. "Namun lebih dari itu, untuk bahan campuran dalam pembuatan jalan pengganti aspal juga dapat menggunakan karet," ujar dia..

Daniel mengakui, ia melalui Kementerian Pertanian dan Menteri Pekerjaan Umum akan meminta untuk menghitung ulang kebutuhan karet rakyat serta kemampuan produksi karet dari petani sehingga saat permintaan meningkat petani dapat memenuhinya dalam jumlah besar.

Selain itu, untuk meningkatkan produktifitas karet, Daniel juga berkomitmen sejak dua tahun terakhir bersama Menteri Pertanian untuk membagi fokus pembangunan ke irigasi dan prasarana pendukung paska produksi. "Harus diakui, banyak kendala petani di sektor pengolahan paskaproduksi, baik infrastruktur jalan dan irigasi," katanya.

Ia mengharapkan, para petani juga dapat diversifikasi tanaman selain karet seperti kopi atau sahang dimana produk pertanian ini memiliki prospek yang cukup menggembirakan.

Pewarta: Teguh dan Doel Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017