Pontianak  (Antara Kalbar) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, BNN dan instansi terkait kembali memperketat pintu-pintu perbatasan guna mencegah masuknya berbagai jenis narkoba ke provinsi itu.

"Diperketatnya pintu-pintu perbatasan guna melakukan pencegahan dini, sehingga barang-barang haram (narkoba) bisa dicegah masuk," kata Wakpolda Kalbar, Brigjen (Pol) Amrin Remico di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan, sehingga tidak heran banyak pengungkapan upaya penyeludupan barang-barang haram tersebut di kawasan perbatasan, dampak dari diperketatnya pintu-pintu masuk perbatasan tersebut.

"Karena Kalbar termasuk daerah transit dan tujuan pasar jaringan narkoba internasional," ungkapnya.

Perbatasan Kalbar-Malaysia memang perlu menjadi perhatian serius karena memiliki panjang perbatasan darat sekitar 996 kilometer, serta ada sekitar 52 jalan tikus (jalan setapak ilegal), yang menghubungkan 55 desa di Kalbar dengan 32 kampung di Sarawak, sehingga sangat rawan digunakan untuk praktik-praktik ilegal.

Kemudian, Kalbar salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia Timur atau Sarawak, serta Laos dan India, sehingga menjadi "surga" peredaran jaringan narkotika internasional, dan ditambah lagi perbatasan darat yang cukup panjang dan laut terbentang luas, sehingga Kalbar rawan terjadi berbagai praktik ilegal.

Tidak mengherankan, kalau Kalbar termasuk daerah segi tiga emas peredaran narkoba internasional yang rawan dan menjadi sasaran peredaran narkotika lintas negara.

Sebelumnya, Badan Narkotika Nasional (BNN), Polda Kalbar bekerjasama dengan Bea Cukai menembak mati dua orang tersangka bandar dan pengedar narkotika jenis sabu-sabu jaringan internasional, Minggu (6/8), dengan barang bukti 17,5 kilogram sabu-sabu.

(U.A057/B008) 15-08-2017 12:28:06

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017