Putussibau (Antara Kalbar) - Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Muhammad Hatta Kusumadinata mengimbau kepada seluruh warga untuk selalu mewaspadai bencana banjir yang saat ini sedang melanda sejumlah dataran rendah wilayah setempat.
"Kami minta masyarakat selalu waspada banjir, apalagi yang terjadi saat ini banjir susulan akibat luapan sungai Kapuas," kata Hatta ketika menghubungi via telepon, Selasa malam.
Dikatakan Hatta, saat ini ada beberapa daerah sudah terendam banjir bahkan dikhawatirkan kondisi banjir semakin tinggi yang dapat memagkibatkan merendam pemukiman penduduk terutama daerah di pesisir sungai Kapuas.
Menurut dia, Kapuas Hulu salah satu kabupaten di Kalimantan Barat yang rawan bencana banjir dan longsor, sehingga masyarakat mesti waspada.
"Untuk bulan ini saja sudah dua kali, apabila danau - danau yang ada di Kapuas Hulu sudah terisi, dikhawatirkan banjir susulan ini akan semakin besar seperti yang terjadi pada tahun 2010 - 2011 lalu," jelas Hatta.
Meskipun demikian, Hatta menuturkan saat ini kedalaman air sekitar satu hingga 1,5 meter, dan beberapa daerah dataran rendah sudah terendam seperti Teluk Barak, Kampung Jati Kecamatan Putussiau Selatan, Desa Sibau Hulu dan Sibau Hilir Kecamatan Putussibau Utara dan sejumlah kecamatan pesisir sungai Kapuas.
Dirinya berharap masyarakat proaktif dalam melaporkan kondisi bencana yang terjadi baik kepada pihak Tagana maupun kepada pihak terkait lainnya.
Bahkan Hatta juga meminta Pemerintah Daerah proaktif menanyakan atau meninjau langsung kondisi banjir, khususnya ketika banjir melumpuhkan aktivitas layanan umum maupun untuk bidang pendidikan dan kesehatan.
"Kita tidak bisa menganggap bajir itu bencana biasa, apapun bisa terjadi apalagi sifatnya bencana, sehingga perlu kewaspadaan," kata Hatta.
Dengan kondisi banjir yang melanda sejumlah daerah di Kapuas Hulu, Hatta mengatakan pihaknya siap kapan saja apabila diperlukan bantuanya oleh masyarakat terutama apabila warga ada yang mengunsi.
"Kami berharap masyarakat melaporkan setiap perkembangan banjir atau longsor di daerahnya masing - masing," pinta Hatta.
(T.KR-TFT/H005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Kami minta masyarakat selalu waspada banjir, apalagi yang terjadi saat ini banjir susulan akibat luapan sungai Kapuas," kata Hatta ketika menghubungi via telepon, Selasa malam.
Dikatakan Hatta, saat ini ada beberapa daerah sudah terendam banjir bahkan dikhawatirkan kondisi banjir semakin tinggi yang dapat memagkibatkan merendam pemukiman penduduk terutama daerah di pesisir sungai Kapuas.
Menurut dia, Kapuas Hulu salah satu kabupaten di Kalimantan Barat yang rawan bencana banjir dan longsor, sehingga masyarakat mesti waspada.
"Untuk bulan ini saja sudah dua kali, apabila danau - danau yang ada di Kapuas Hulu sudah terisi, dikhawatirkan banjir susulan ini akan semakin besar seperti yang terjadi pada tahun 2010 - 2011 lalu," jelas Hatta.
Meskipun demikian, Hatta menuturkan saat ini kedalaman air sekitar satu hingga 1,5 meter, dan beberapa daerah dataran rendah sudah terendam seperti Teluk Barak, Kampung Jati Kecamatan Putussiau Selatan, Desa Sibau Hulu dan Sibau Hilir Kecamatan Putussibau Utara dan sejumlah kecamatan pesisir sungai Kapuas.
Dirinya berharap masyarakat proaktif dalam melaporkan kondisi bencana yang terjadi baik kepada pihak Tagana maupun kepada pihak terkait lainnya.
Bahkan Hatta juga meminta Pemerintah Daerah proaktif menanyakan atau meninjau langsung kondisi banjir, khususnya ketika banjir melumpuhkan aktivitas layanan umum maupun untuk bidang pendidikan dan kesehatan.
"Kita tidak bisa menganggap bajir itu bencana biasa, apapun bisa terjadi apalagi sifatnya bencana, sehingga perlu kewaspadaan," kata Hatta.
Dengan kondisi banjir yang melanda sejumlah daerah di Kapuas Hulu, Hatta mengatakan pihaknya siap kapan saja apabila diperlukan bantuanya oleh masyarakat terutama apabila warga ada yang mengunsi.
"Kami berharap masyarakat melaporkan setiap perkembangan banjir atau longsor di daerahnya masing - masing," pinta Hatta.
(T.KR-TFT/H005)
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017