Mempawah (Antara Kalbar) - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, Elvyn G Masassya mengatakan proses pembangunan tahap awal Pelabuhan Kijing yang berada di Kabupaten Mempawah ditargetkan mulai September tahun ini sudah dikerjakan.
"Tahun ini ditargetkan sudah dimulai ada proses pembangunan. Pembangunan terminal pertama sendiri dijadwalkan selesai tahun 2019 dan pada 2022 dilanjutkan ke tahap selanjutnya," ujarnya saat melakukan kunjungan di lokasi pelabuhan di Mempawah, Jumat.
Ia menjelaskan Pelabuhan Kijing yang dicanangkan sebagai pelabuhan internasional tersebut akan dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana yang baik seperti peti kemas dan lainnya.
"Secara umum kapasitas untuk Pelabuhan Kijing ditargetkan 2,5 juta teus per tahun. Namun untuk tahap awal ditargetkan 1,5 juta teus," paparnya.
Dipaparkannya adapun total area yang dibutuhkan untuk menunjang hadirnya pelabuhan tersebut seluas 200 hektare.
"Namun karena pelabuhan tersebut juga akan dilengkapi dengan kawasan industri maka dalam jangka panjang dibutuhkan area seluas 5000 hektare," kata dia.
Sejauh ini papar dia sudah ada beberapa patner yang akan siap bersinergi termasuk dari sejumlah BUMN maupun pihak swasta.
"Saat ini baru hanya sebatas kesiapan namun untuk proses kerjasama dan persetujuan lagi dibicarakan," kata dia.
Terkait hadirnya Pelabuhan Kijing kelak, ia meyakini akan dapat mendorong perekonomian Kalbar mengingat posisinya yang langsung menghadap Asia Timur.
"Potensi pasar Pelabuhan Kijing besar sekali. Belum lagi Kalbar sendiri memiliki komoditas unggulan yang memiliki skala cukup besar untuk diekspor," kata dia.
(KR-DDI/B012)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Tahun ini ditargetkan sudah dimulai ada proses pembangunan. Pembangunan terminal pertama sendiri dijadwalkan selesai tahun 2019 dan pada 2022 dilanjutkan ke tahap selanjutnya," ujarnya saat melakukan kunjungan di lokasi pelabuhan di Mempawah, Jumat.
Ia menjelaskan Pelabuhan Kijing yang dicanangkan sebagai pelabuhan internasional tersebut akan dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana yang baik seperti peti kemas dan lainnya.
"Secara umum kapasitas untuk Pelabuhan Kijing ditargetkan 2,5 juta teus per tahun. Namun untuk tahap awal ditargetkan 1,5 juta teus," paparnya.
Dipaparkannya adapun total area yang dibutuhkan untuk menunjang hadirnya pelabuhan tersebut seluas 200 hektare.
"Namun karena pelabuhan tersebut juga akan dilengkapi dengan kawasan industri maka dalam jangka panjang dibutuhkan area seluas 5000 hektare," kata dia.
Sejauh ini papar dia sudah ada beberapa patner yang akan siap bersinergi termasuk dari sejumlah BUMN maupun pihak swasta.
"Saat ini baru hanya sebatas kesiapan namun untuk proses kerjasama dan persetujuan lagi dibicarakan," kata dia.
Terkait hadirnya Pelabuhan Kijing kelak, ia meyakini akan dapat mendorong perekonomian Kalbar mengingat posisinya yang langsung menghadap Asia Timur.
"Potensi pasar Pelabuhan Kijing besar sekali. Belum lagi Kalbar sendiri memiliki komoditas unggulan yang memiliki skala cukup besar untuk diekspor," kata dia.
(KR-DDI/B012)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017