Denpasar (Antara Kalbar) - PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalimantan, melakukan penambahan stok BBM dan gas di lima provinsi di Pulau Kalimantan sebagai antisipasi peningkatan permintaan menjelang dan sepanjang liburan Idul Adha 2017.

"Penambahan stok dan pasokan BBM dan gas guna mengantisipasi peningkatan kegiatan masyarakat, baik dalam berkendara maupun masak memasak, menjelang Hari Raya Idul Adha," kata Area Manager Communication and Relations Pertamina Kalimantan, Alicia Irzanova di Denpasar, Kamis.

Ia menjelaskan, untuk produk BBM berbagai jenis Pertamina mempersiapkan tambahan alokasi hingga 7 persen, dan LPG atau gas hingga 5 persen, di lima provinsi di Kalimantan, yakni di Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, dan Kaltara.

Alicia menambahkan, penambahan tersebut dilakukan belajar dari tren yang terjadi pada tahun sebelumnya, bahwa pemakaian BBM dan LPG di wilayah Kalimantan menjelang Hari Raya Idul Adha memang mengalami peningkatan dibanding hari biasanya.

"Sebagai contoh, untuk produk gas peningkatan konsumsi tersebut salah satunya disebabkan oleh tingginya kegiatan masak-memasak masyarakat mengingat banyaknya acara seremoni keagamaan menjelang Idul Adha, seperti pengajian dan syukuran hingga pesta pernikahan," ungkapnya.

Sehingga menurut dia, pihaknya telah mengantisipasinya dengan mempersiapkan alokasi tambahan berbagai jenis produk BBM dan gas tersebut. Tim di lapangan juga terus memantau ketersediaan stok sehingga masyarakat dapat dengan nyaman berhari raya, katanya.

Data Pertamina mencatat tren peningkatan yang terjadi bervariasi di masing-masing kota dan provinsi, secara umum untuk produk BBM Public Service Obligation (PSO) yakni premium disiapkan antisipasi peningkatan hingga 3 persen atau setara dengan 4.005 KL per hari, dan solar diantisipasi meningkat hingga 5 persen atau setara dengan 2.768 KL per hari.

Peningkatan juga diikuti oleh berbagai produk BBM non subsidi yakni Pertamax meningkat hingga 10 persen atau setara dengan 640 KL per hari, dan Pertamina Dex sebesar 6 persen atau setara dengan 16 KL per hari. Peningkatan paling signifikan diprediksi terjadi pada produk Pertalite sebesar 16 persen atau setara dengan 2.147 KL per hari.

"Peningkatan konsumsi BBM non subsidi tersebut semakin menunjukkan bijaknya masyarakat dalam memilih BBM yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan," katanya.

Produk gas juga diprediksi mengalami peningkatan, yakni untuk produk gas subsidi tiga kilogram telah ditambah stoknya hingga 6 persen dari angka pemakaian normal sebesar 1200 MT per hari. Hal serupa juga telah diantisipasi oleh Pertamina untuk produk gas non subsidi, seperti gas 12 kilogram telah diantisipasi kenaikannya hingga 4 persen atau setara dengan 137 MT per hari. Sedangkan untuk bright gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram diprediksi meningkat hingga 4 persen atau setara dengan 61.04 MT per hari.

(A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017