Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Barat TTA Nyarong mengatakan sejumlah daerah telah menetapkan status siaga banjir menyusul tingginya curah hujan akhir-akhir ini.

"Bagi daerah yang telah menetapkan siaga banjir ini sudah kita tanggapi, tinggal mengusulkan kebutuhan yang diperlukan masyarakat. Untuk kebutuhan itu bisa dibicarakan dengan komandan satgasnya, pastikan itu dibicarakan sampai tuntas," kata Nyarong di Pontianak, Rabu.

Ia pun membenarkan jika bencana ini tidak hanya terjadi di Ketapang, melainkan juga di Sintang. Bahkan informasi terakhir terjadi di Kabupaten Landak.

"Untuk daerah selain Ketapang, laporan detailnya belum masuk ke kami," tuturnya.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kalbar, Suwarno mengatakan pihaknya memfasilitasi sejumlah bantuan logistik untuk disalurkan ke daerah yang terkena musibah banjir.

"Selain dari pemerintah, bantuan juga disalurkan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat, 2 September lalu," kata Suwarno.

Bantuan yang diberikan berupa bahan makanan, hewan ternak, popok bayi, pembalut wanita serta minyak gosok ke posko kecamatan. Untuk posko kecamatan dipusatkan di Desa Periangan.

"Sampai saat ini, Desa Periangan juga masih tergenang air. Dampak banjir memang lumayan parah, untuk kerugian materil saja diperkirakan ratusan juta," tuturnya.

Terpisah, Ketua Baguna PDIP Kalimantan Barat Angeline Fremalco mengatakan, untuk menyampaikan bantuan tersebut, dia bersama tim harus menempuh perjalanan selama delapan jam untuk sampai ke daerah yang terkena banjir di Kabupaten Ketapang.

Akses hanya bisa melalui jalan darat menuju lokasi banjir di Kecamatan Tumbang Titi dan Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Ketapang. Dua titik tersebut terdampak yang paling parah akibat banjir beberapa hari lalu.

"Beberapa titik jalan juga masih terendam banjir sehingga mobil yang double gardan masih amblas namun segera bisa ditarik. Lokasinya jauh dan sulit. Kami tiba di Desa Riam Kota sudah menjelang malam dan sebagian desa masih terendam banjir," kata Angel.

Ia menuturkan akibat kondisi itu pengobatan pun terpaksa dilakukan di pinggir jalan dengan peralatan seadanya. Selain pengobatan, bantuan yang diberikan untuk korban banjir berupa sembako. Untuk sembako, disiapkan sebanyak satu ton beras.

Ia mencerita ketika sampai, lokasi masih terendam banjir. Tim yang diterjukan juga mengalami kesulitan untuk mencapai rumah penduduk. Solusi yang dilakukan, dengan perahu karet yang sudah disiapkan sehingga bisa membawa membawa obat-obatan dan bantuan lain untuk korban banjir.

"Dalam waktu dekat kami juga berencana untuk memberikan bantuan di Kecamatan Serawai (Sintang) dan Meranti (Landak)," tuturnya.

Selain Baguda PDIP Kalbar, penyaluran bantuan juga dilakukan tim Rumah Zakat bersama BNPB, Dinsos, Manggala Agni dan DinKes Ketapang. Bantuan disalurkan untuk korban banjir di Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Ketapang 2 September lalu.

Branch Manager Rumah Zakat Pontianak Asrul Putra Nanda juga menuturkan kesulitan untuk sampai ke lokasi banjir. Di perjalanan, lanjut dia, juga ditemukan bangunan dan infrastruktur yang rusak akibat banjir.

"Seperti rumah walet yang roboh akibat banjir dan dua truk yang jeblos karena akses jalan yang rusak," katanya.

(U.KR-RDO/T011)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017