Sambas (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas Musanif mengatakan hingga saat ini program ekspor beras ke Malaysia belum ada kejelasan sebab masih tahap perbincangan lebih lanjut.

"Ekspor beras ke Malaysia saat ini masih tahap perbincangan lebih lanjut terutama oleh Pemerintah Pusat bersama Pemerintahan Malaysia. Kita dari pemerintah daerah masih menunggu hasil perbincangan yang ada," ujarnya di Sambas, Jumat.

Beberapa waktu lalu, kata dia, pemerintah pusat bersama Pemerintah Malaysia telah meninjau lokasi pertanian untuk melihat langsung pertanian dan hasil pertanian di Kabupaten Sambas.

"Sebelum bulan Ramadhan sudah ada perwakilan pemerintah pusat dan Pemerintah Malaysia mengunjungi Sambas tepatnya di Kecamatan Semparuk. Pemda Sambas melalui Gapoktan juga telah memperlihatkan sampel-sampel beras asli Kabupaten Sambas," paparnya.

Pemda Sambas menurutnya sangat mengharapkan pihak Pemerintah Malaysia bersedia menerima beras dari Sambas.

"Yang jelas pihak Malaysia saat ini sangat membutuhkan beras dalam jumlah yang besar dan semoga pihak Malaysia segera menyetujui kerja sama jual beli beras dari kita," harapnya.

Junaidi, warga Sambas, menyambut baik kesiapan dan kerja sama antara Pemda Sambas dan Malaysia. Hal itu menurutnya tentu akan juga berkaitan pasar petani.

"Dengan adanya ekspor beras maka pasar petani semakin luas. Dengan demikian harga gabah petani naik dan pendapatan bisa meningkat pula," papar dia.

Hanya saja menurutnya untuk ekspor beras yang perlu diperhatikan adalah soal selera pasar dan kualitas beras asal Sambas.

"Kalau Malaysia suka beras pulen maka kita harus menanam yang dibutuhkan. Sepengetahuan saya beras kita agak keras dan untuk kualitas terutama tingkat keutuhan beras masih rendah. Hal itu yang perlu diperhatikan," jelas dia.


(U.KR-DDI/T011)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017