Singkawang (Antara Kalbar) - Ketua KPU Singkawang, Ramdan mengapresiasi SMK Mudita yang akan melaksanakan pemilihan ketua OSIS dengan sistem pemilu.
"Semoga apa yang dilakukan SMK Mudita ini bisa diikuti oleh sekolah-sekolah lainnya," kata Ramdan di Singkawang, Selasa.
Dia mengatakan, pihaknya siap membuka diri untuk bisa diajak kerjasama dalam memberikan bimbingan teknis (bimtek).
"Kemarin juga kita sudah menggelar Bimtek kepada petugas KPPS yang ditunjuk panitia pemilihan OSIS di SMK Mudita," ujarnya.
Pada saat pemilihan ketua OSIS tersebut, kata Ramdan, sekolah itu terdapat tiga TPS dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 566 siswa.
"Sedangkan pelaksanaan pemilihan ketua OSIS akan dilaksanakan pada Jumat (15/9) mendatang sekira pukul 13.00 WIB," katanya.
Menurut dia, apa yang dilakukan SMK Mudita Singkawang adalah sebagai proses pendidikan politik kepada pemilih formula. "Sehingga, mereka tahu bagaimana menjadi seorang penyelenggara pemilu," katanya.
"Mengingat UU Pemilu sekarang sudah berubah, untuk menjadi penyelenggara itu tidak lagi batas minimal usia 25 tahun tapi 17 tahun," tuturnya.
Artinya, kata Ramdan, siswa (kelas 3 SMA) atau yang baru tamat sekolah bisa terlibat sebagai penyelenggara badan Adhoc baik PPK, PPS maupun KPPS.
"Jika di sekolah mereka sudah belajar tentang miniatur pemilu di Indonesia sehingga ketika mereka berhadapan dengan masyarakat secara nyata mereka sudah tahu dengan sistem itu," katanya.
Disamping itu, yang dilakukan SMK Mudita Singkawang ini juga menunjukan bahwa mereka telah mengimplementasikan pendidikan demokrasi pancasila melalui pelajaran pemilu.
"Di mata pelajaran PPKN itu `kan ada pelajaran tentang demokrasi, sedangkan aplikasinya mereka wujudkan dengan pemilihan ketua OSIS dengan sistem miniatur pemilu di Indonesia," katanya.
Ini, katanya, merupakan suatu terobosan yang baik dan patut di contoh oleh sekolah-sekolah lainnya.
SMK Mudita Singkawang akan menggelar pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS tahun ajaran 2017-2018 dengan sistem pemilu.
"Pemilihan ini akan dilakukan Jumat sekira pukul 13.00 - 16.00 WIB di SMK Mudita," kata Kepala SMK Mudita Singkawang, Liaw Sun Jin.
Pihaknya bekerjasama dengan KPU Singkawang dalam pemberian pelatihan-pelatihan sebelum digelarnya pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS tersebut.
Tujuan pihaknya melakukan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS dengan sistem pemilu, pertama, mengajarkan siswa bagaimana menjadi seorang warga negara Indonesia yang baik dalam mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun tertulis.
Yang kedua, mengajarkan siswa untuk berdemokrasi yang baik dan benar. "Ketiga, mengajarkan siswa cara berorganisasi yang benar," ujarnya.
Dengan dilakukannya pemilihan dengan sistem pemilu diharapkan dapat melahirkan ketua dan wakil ketua OSIS yang baik, berkualitas, langsung dan jujur.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada KPU Singkawang yang telah mendukung dan bersedia memberikan bimbingan kepada siswa-siswi SMK Mudita Singkawang.
Dalam kesempatan itu, Pembina OSIS SMK Mudita Singkawang, Firdaus mengatakan, secara keseluruhan ada 16 tahapan dalam pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS tersebut.
Tujuannya, hanya sekedar untuk memberikan proses pembelajaran politik kepada siswa-siswi SMK Mudita Singkawang. Karena, dari kegiatan seperti ini tentunya bisa menjadi modal bagi mereka untuk di masa yang akan datang.
Setiap tahapan dalam proses pemilihan ini juga telah mengacu kepada SOP KPU Singkawang. "Artinya, pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS ini, sama persis dengan Pemilu Kepala Daerah yang diselenggarakan KPU Singkawang," katanya.
Kemudian, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ada di SMK Mudita Singkawang adalah sebanyak 566 siswa. Yang terdiri dari 6 kelas untuk kelas 10 di TPS 1, 5 kelas untuk kelas XI di TPS 2 dan 6 kelas untuk kelas XII di TPS 3.
"Jadi totalnya ada 3 TPS dengan jumlah DPT sebanyak 566 siswa," ungkapnya.
Sementara untuk calon ketua dan wakil ketua OSIS ada sebanyak tiga pasang. Pasangan nomor urut 1, Merry dan Amelia, pasangan nomor urut 2 Ericco Lim Nardo dan Shu Siang dan pasangan nomor urut tiga Ha Bui Liung dan Jennifer Stela.
(KR-RDO/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Semoga apa yang dilakukan SMK Mudita ini bisa diikuti oleh sekolah-sekolah lainnya," kata Ramdan di Singkawang, Selasa.
Dia mengatakan, pihaknya siap membuka diri untuk bisa diajak kerjasama dalam memberikan bimbingan teknis (bimtek).
"Kemarin juga kita sudah menggelar Bimtek kepada petugas KPPS yang ditunjuk panitia pemilihan OSIS di SMK Mudita," ujarnya.
Pada saat pemilihan ketua OSIS tersebut, kata Ramdan, sekolah itu terdapat tiga TPS dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 566 siswa.
"Sedangkan pelaksanaan pemilihan ketua OSIS akan dilaksanakan pada Jumat (15/9) mendatang sekira pukul 13.00 WIB," katanya.
Menurut dia, apa yang dilakukan SMK Mudita Singkawang adalah sebagai proses pendidikan politik kepada pemilih formula. "Sehingga, mereka tahu bagaimana menjadi seorang penyelenggara pemilu," katanya.
"Mengingat UU Pemilu sekarang sudah berubah, untuk menjadi penyelenggara itu tidak lagi batas minimal usia 25 tahun tapi 17 tahun," tuturnya.
Artinya, kata Ramdan, siswa (kelas 3 SMA) atau yang baru tamat sekolah bisa terlibat sebagai penyelenggara badan Adhoc baik PPK, PPS maupun KPPS.
"Jika di sekolah mereka sudah belajar tentang miniatur pemilu di Indonesia sehingga ketika mereka berhadapan dengan masyarakat secara nyata mereka sudah tahu dengan sistem itu," katanya.
Disamping itu, yang dilakukan SMK Mudita Singkawang ini juga menunjukan bahwa mereka telah mengimplementasikan pendidikan demokrasi pancasila melalui pelajaran pemilu.
"Di mata pelajaran PPKN itu `kan ada pelajaran tentang demokrasi, sedangkan aplikasinya mereka wujudkan dengan pemilihan ketua OSIS dengan sistem miniatur pemilu di Indonesia," katanya.
Ini, katanya, merupakan suatu terobosan yang baik dan patut di contoh oleh sekolah-sekolah lainnya.
SMK Mudita Singkawang akan menggelar pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS tahun ajaran 2017-2018 dengan sistem pemilu.
"Pemilihan ini akan dilakukan Jumat sekira pukul 13.00 - 16.00 WIB di SMK Mudita," kata Kepala SMK Mudita Singkawang, Liaw Sun Jin.
Pihaknya bekerjasama dengan KPU Singkawang dalam pemberian pelatihan-pelatihan sebelum digelarnya pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS tersebut.
Tujuan pihaknya melakukan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS dengan sistem pemilu, pertama, mengajarkan siswa bagaimana menjadi seorang warga negara Indonesia yang baik dalam mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun tertulis.
Yang kedua, mengajarkan siswa untuk berdemokrasi yang baik dan benar. "Ketiga, mengajarkan siswa cara berorganisasi yang benar," ujarnya.
Dengan dilakukannya pemilihan dengan sistem pemilu diharapkan dapat melahirkan ketua dan wakil ketua OSIS yang baik, berkualitas, langsung dan jujur.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada KPU Singkawang yang telah mendukung dan bersedia memberikan bimbingan kepada siswa-siswi SMK Mudita Singkawang.
Dalam kesempatan itu, Pembina OSIS SMK Mudita Singkawang, Firdaus mengatakan, secara keseluruhan ada 16 tahapan dalam pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS tersebut.
Tujuannya, hanya sekedar untuk memberikan proses pembelajaran politik kepada siswa-siswi SMK Mudita Singkawang. Karena, dari kegiatan seperti ini tentunya bisa menjadi modal bagi mereka untuk di masa yang akan datang.
Setiap tahapan dalam proses pemilihan ini juga telah mengacu kepada SOP KPU Singkawang. "Artinya, pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS ini, sama persis dengan Pemilu Kepala Daerah yang diselenggarakan KPU Singkawang," katanya.
Kemudian, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ada di SMK Mudita Singkawang adalah sebanyak 566 siswa. Yang terdiri dari 6 kelas untuk kelas 10 di TPS 1, 5 kelas untuk kelas XI di TPS 2 dan 6 kelas untuk kelas XII di TPS 3.
"Jadi totalnya ada 3 TPS dengan jumlah DPT sebanyak 566 siswa," ungkapnya.
Sementara untuk calon ketua dan wakil ketua OSIS ada sebanyak tiga pasang. Pasangan nomor urut 1, Merry dan Amelia, pasangan nomor urut 2 Ericco Lim Nardo dan Shu Siang dan pasangan nomor urut tiga Ha Bui Liung dan Jennifer Stela.
(KR-RDO/S023)
Editor : Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017