Pontianak (Antara Kalbar) - Sebanyak 4.155 nelayan yang ada di empat daerah di Indonesia menggunakan produk Konverter Kit Amin Ben Gas (ABG).

"Saya sangat bersyukur karena pada tahun 2017, Kementeriaan ESDM membagikan 4.155 mesin penggerak perahu yang dilengkapi dengan Konverter Kit ABG. Artinya, akan semakin banyak masyarakat nelayan kita yang akan mendapatkan manfaat dari penggunaan alat ini," kata Amin di Pontianak, Kamis.

Dia menjelaskan program bantuan untuk nelayan itu merupakan program pemerintahan Jokowi-JK dari paket ekonomi jilid 1 dengan payung hukum Perpres 126 tahun 2015 yang menugaskan Kementerian ESDM untuk melaksanakan program tersebut.

Sementara itu, PT Pertamina ditunjuk sebagai pelaksana yang melakukan proses tender pengadaan konverter kit dan penyaluran gas LPG 3 kilogram kepada nelayan.

"Kemudian Pertamina berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan sebagai leading sector penerima bantuan itu. Bantuan itu kemudian disalurkan oleh DKP di setiap daerah, sebagai kepanjangan tangan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang ada di daerah," tuturnya.

Adapun daerah yang mendapat penyaluran bantuan mesin penggerak perahu yang dilengkapi dengan konverter kit ABG tersebut antara lain, Pasaman Barat degan bantuan 898 unit, Padang 525 unit, Suka Bumi 639 unit dan Cilacap 2,093 unit.

Amin menuturkan, jumlah penyaluran 4.155 alat konverter kit ciptaannya itu merupakan program dari pemerintah pusat, sementara itu, sejak tahun 2011 sampai 2017 ini, dia mencatat sudah ada lebih dari 10.000 konverter kit yang digunakan nelayan se-Indonesia.

"Penyaluran itu dilakukan oleh saya sendiri melalui program hibah pribadi, kemudian ada juga pengadaan dari pemerintah daerah, maupun menggunakan dana dari CSR instansi pemerintahan dan pihak perusahaan," kata Amin.

Dirinya menjelaskan, produk Konverter Kit ciptaannya yang saat ini diproduksi oleh PT Kian Santang itu sudah tidak diragukan lagi kualitasnya karena pada Maret 2016 lalu, konverter kit ABG ini telah mendapatkan Sertifikat Kesesuaian SNI EN 12806:2015 dari Balai Sertifikasi PPMB Kementerian Perdagangan.

Bahkan, konverter yang telah ia patenkan di Kementerian Hukum dan HAM inipun meraih sertifikat tingkat komponen dalam negeri sebesar 82,82 persen dari Kementerian Perindustrian.

"Saya sangat bersyukur karena konverter kit buatan saya ini menjadi yang pertama buatan lokal yang ber-SNI. Konverter kit ini sudah bisa digunakan pada perahu nelayan bermesin satu silinder (5,5 HP - 14 HP) atau perahu dua silinder," katanya.

Pria kelahiran Pontianak, 47 tahun silam ini menambahkan, dirinya merasa sangat bersyukur karena Kementerian Kelautan dan Perikanan mendukung nelayan kecil menggunakan gas elpiji 3 kilogram sebagai bahan bakar untuk melaut.

Dengan penggunaan LPG tersebut, nelayan akan merasakan manfaat besar dari penghematan bahan bakar, dimana dengan penggunaan LPG dan alat konverter kit miliknya, masyarakat nelayan bisa menghemat biaya yang sangat besar. Perbandingan satu tabung gas LPG 3 kilogram tersebut sebanding dengan 10 sampai 15 liter bensin.

"Apalagi, Presiden Joko Widodo telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 126 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan Kecil. Sehingga, gas elpiji 3 kilogram dapat digunakan nelayan kecil untuk melaut," tuturnya.

Konverter kit buatan Amin tidak hanya terbatas penggunaannya bagi perahu motor nelayan, tetapi juga telah dikembangkan untuk beberapa keperluan, seperti pembangkit listrik mikro untuk penerangan. Kemudian pompa air untuk pertanian, peternakan dan perkebunan.

"Konverter kit ini juga bisa dipakai sebagai mesin pengolah dan produksi, seperti mesin aerator tambak, mesin pengolah ikan, mesin produksi pakan ikan, mesin perontok padi, serta mesin penggiling daging," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017