Putussibau (Antara Kalbar) - Petugas kesehatan melakukan pemberantasan sarang nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah titik salah satunya di Desa Datah Diaan, Kecamatan Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

"Sudah dua orang meninggal dunia akibat DBD, salah satunya Yohan Bek (6) di Desa Datah Diaan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Harisson ditemui saat memimpin pemberantasan sarang nyamuk di Desa Datah Diaan, Kecamatan Putussibau Utara, Kapuas Hulu, Sabtu.

Menurut Harisson, pemberantasan sarang nyamuk di Desa Diaan itu dengan cara fogging dan pembagian abate kepada masyarakat setempat.

"Kami juga melibatkan masyarakat untuk bersama-sama memberantas sarang nyamuk, terutama yang terdapat pada penampungan air," kata Harisson.

Dikatakan Harisson, meningkatnya kasus DBD terjadi bukan hanya di Kapuas Hulu, namun di sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat juga mengalami persoalan yang sama terkait DBD, diantaranya Kabupaten Sambas, Ketapang, Bengkayang, termasuk Kota Pontianak.

"Pemerintah Daerah Kapuas Hulu sudah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap kasus DBD," tegas Harisson.

Ditambahkan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Ade Hermanto, hingga saat ini sudah ada 113 kasus DBD, hanya beberapa hari jumlah kasus meningkat.

"DBD itu perlu kerja sama kita semua termasuk masyarakat, dengan menerapkan 3M, yaitu menguras, mengubur serta menutup tempat penampungan air secara rutin,"kata Ade.

Menurut Ade, upaya pemberantasan sarang nyamuk akan terus dilakukan di sejumlah daerah di wilayah Kapuas Hulu.

"Tentu kita berharap kasus DBD segera teratasi dengan pemberantasan sarang nyamuk dan tidak lagi memakan korban jiwa," harap Ade.

Pemberantasan sarang nyamuk di Desa Datah Diaan tersebut juga melibatkan pihak kepolisian, TNI, pihak kecamatan dan warga setempat.

(T.KR-TFT/N005)

Pewarta: Timotius

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017