Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua Dekranasda Provinsi Kalbar Frederika Cornelis menyampaikan program kerja Dekranasda Kalbar tahun 2017 kepada Pengurus Dekranas, berikut berbagai kendala yang dihadpi pihaknya dalam mengembangkan kerajinan didaerah.

"Program-program Dekranasda Provinsi Kalbar yang disampaikan yakni yang sudah dan akan dilaksanakan tahun 2016 sampai dengan Desember 2017," ujar Frederika di hadapan ketua umum Dekranas Mufidah Jusuf Kalla dan peserta rakernas.

Dia menuturkan, hal tersebut disampaikannya saat menghadiri rapat kerja nasional Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) tahun 2017, di Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Senin kemarin (25/9).

Program-program tersebut dijelaskan Frederika, seperti Aspek produksi dan pemasaran, Ketersediaan bahan baku dan continulitas produksi.

Dirinya juga mengakui, ketersediaan bahan baku untuk kerajinan rotan menemui kendala karena habitat rotan di hutan alam sudah mulai terkikis dengan adanya alih fungsi hutan alam untuk dijadikan perkebunan sementara budidaya rotan rakyat masih terbatas.

"Sedangkan untuk bahan anyaman bambu dan pandan cukup tersedia, untuk kerajinan kayu terkendala pada aspek legalitas kayu dimana pengrajin harus melengkapi dokumen asal usul kayu hal ini sangat memberatkan dan mempersulit pengrajin kayu untuk mendapatkan sumber bahan baku yang legal serta untuk menjual produk kerajinan kayu kenegara Malaysia melalui pos lintas batas negara, Entikong," tuturnya.

Terhadap produk unggulan Kalbar menurut Frederika, tidak mengalami kendala yang berarti dimana pasar atau konsumen masih cukup menerima dan merespon cukup baik terutama untuk produk yang menggunakan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan dan bernuansa etnik.

Terkait program-program Dekranasda provinsi Kalbar yang sudah dan akan dilaksanakan tahun 2016 sampai dengan desember 2017.

Dijelaskan Frederika diantaranya mempromosikan pemasaran aneka produk unggulan kerajinan Kalbar melalui outlet griya kerajinan Kalbar di Pontianak dan gedung Smesco Jakarta, mengikuti pameran baik dalam negeri maupun luar negeri.

Dekranasda kabupaten/kota di Kalbar, katanya, juga telah membuat outlet griya kerajinan sebagai tempat promosi dan pemasaran produk lokal, partisipasi pameran dalam daerah, luar daerah dan luar negeri sebanyak 10 event,
Bimbingan dan penyelarasan sentral kerajinan ke 10 kabupaten.

"Selain itu, kita juga melakukan pengembangan desain motif khas Kalbar Pelatihan teknis pengembangan desain kerajinan berbasis tenun khas Kalbar, pengembangan dan percetakan desain batik motif khas kalbar," ujar dia.

Pihaknya juga megusulkan pengembangan sentral kerajinan anyaman bambu, rotan dan kerajinan kulit kayu di daerah perbatasan kabupaten Bengkayang, pelatihan teknis pengembangan desain aneka kerajinan berbasis serat alam.

"Kita berharap, usulan itu bisa diterima oleh Dekranas, sehingga program yang akan kita laksanakan bisa terealisasi," kata Frederika.

(U.KR-RDO/B008)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017