Pontianak, Kalbar (ANTARA) - Pj Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalimantan Barat Windy Prihastari mengatakan pihaknya terus memberikan pembekalan kepada 1.200 lebih perajin binaan agar mampu menghasilkan produk yang menembus pasar ekspor.
"Saat ini jumlah perajin binaan Dekranasda Kalbar sebanyak 1.200 dari sekitar 10.000 perajin di seluruh Kalimantan Barat. Untuk perajin binaan Dekranasda Kalbar, terus kita dorong agar mampu berinovasi sehingga mereka mampu membuat produk kerajinan yang mampu menembus pasar ekspor," kata Windy di Pontianak, Kalbar, Minggu.
Atas dorongan tersebut, kata Windy, Provinsi Kalimantan Barat kembali meraih dua penghargaan tertinggi yaitu Best Prize in Natural Fibers Category dan Best Of The Best Inacraft Award, yang diraih stan Pemerintah Provinsi Kalbar melalui produk hiasan dinding, tenun Sambas.
Kerajinan tangan yang memadukan dua kerajinan unggulan Kabupaten Sambas yaitu bambu dan tenun Sambas dengan benang katun sintetis sebagai hasil karya Nurleli yang merupakan binaan Dekranasda Kabupaten Sambas tersebut meraih penghargaan dalam ajang Inacraft Award 2024 di Jakarta.
Sejauh ini juga sudah banyak produk unggulan kerajinan Kalbar yang mampu menembus pasar ekspor ke berbagai negara. Hal ini menunjukkan kualitas dan keunikan produk kerajinan Kalbar yang diminati oleh pembeli internasional.
Beberapa produk kerajinan Kalbar yang telah menembus pasar ekspor antara lain, anyaman rotan Kalbar yang sudah terkenal dengan kualitasnya yang tinggi dan desainnya yang unik. Negara tujuan ekspor utama untuk produk ini adalah Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.
Kemudian, produk kerajinan Suku Dayak seperti manik-manik, ukiran kayu, dan tenun ikat, juga diminati oleh pembeli internasional. Negara tujuan ekspor utama untuk produk ini adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Belanda.
"Berdasarkan data BPS, nilai ekspor kerajinan Kalbar mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir, di mana pada tahun 2020 nilai ekspor kerajinan Kalbar sebesar 10,28 juta dolar AS, kemudian pada tahun 2021 sebesar 12,45 juta dolar, tahun 2022 14,32 juta dolar, dan tahun 2023 sebesar 10,87 juta dolar," katanya.
Windy memaparkan upaya Dekranasda Kalbar dalam mendorong dan meningkatkan kualitas Produk Pengrajin dan UMKM di Kalbar dilakukan secara berkelanjutan, mulai dari pelatihan dan pendampingan, pameran dan promosi produk, memfasilitasi akses permodalan, pengembangan desain serta penguatan branding dan pemasaran.
Selain itu, Dekranasda Kalbar juga membantu perajin dan UMKM dalam membangun branding dan memasarkan produk secara online dan offline.
"Dekranasda Kalbar memainkan peran penting dalam mendorong dan meningkatkan kualitas produk perajin dan UMKM di Kalimantan Barat. Upaya Dekranasda Kalbar telah menunjukkan dampak positif dalam meningkatkan kualitas produk, daya saing, dan pendapatan perajin dan UMKM," tuturnya.
Dia menambahkan pihaknya juga mengambil langkah proaktif dalam mendorong inovasi di kalangan perajin dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut. Langkah ini diambil guna meningkatkan daya saing produk lokal dan membantu para pelaku UMKM agar dapat menembus pasar ekspor.
Menurut Windy, inovasi menjadi kunci utama dalam menghadapi persaingan global dan memperluas pangsa pasar. Terkait hal tersebut pihaknya telah merancang sejumlah program dan kegiatan untuk mendorong inovasi di kalangan perajin dan UMKM.
Salah satu program utama adalah penyelenggaraan workshop dan pelatihan yang bertujuan untuk mengedukasi para pelaku UMKM tentang pentingnya inovasi dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka.
Selain itu, Dekranasda Kalimantan Barat juga aktif dalam memfasilitasi kolaborasi antara perajin dan UMKM dengan lembaga riset dan pengembangan serta institusi pendidikan tinggi.
"Kolaborasi ini diharapkan dapat memunculkan ide-ide inovatif baru dan membantu para pelaku UMKM dalam menerapkan teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk mereka," tuturnya.
Dekranasda Kalbar bantu perajin menghasilkan produk ekspor
Minggu, 3 Maret 2024 16:15 WIB