Pontianak (Antara Kalbar) - Manajer Divisi Statistik Superior Departemen Statistik Bank Indonesia, Farida Nur Isnaini mengatakan pihaknya terus mengontrol secara rutin kualitas data yang dihasilkan.

"Bank Indonesia selalu melakukan tahapan-tahapan rutin untuk mengontrol kualitas data yang dihasilkan dan itu secara berjenjang," ujarnya saat menjadi narasumber pada seminar dan temu responden Bank Indonesia di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa untuk menjamin kualitas data yang ada selama ini telah melakukan tahapan-tahapan di antaranya mulai dari pelaksana dan konsultan pelaksananya baik dari BI di masing-masing provinsi maupun yang ada di departemen statistik di pusat.

"Data-data yang dihasilkan tentu sudah memperhitungkan kualitasnya dan beberapa yang dilakukan terutama penyerahan kembali langsung ke responden untuk mengkonfirmasi datanya. Jika ada data-data yang pergerakannya kurang sesuai melalui kegiatan "witness" yang rutin," kata dia.

Mengenai jumlah yang dilibatkan dalam survei, Farida menyatakan secara umum bekerja sama dengan pihak ketiga.

"Jika di kantor pusat melakukan agregasi nasional. Sedangkan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia di masing-masing provinsi akan bekerja dengan konsultan pihak ketiganya," jelasnya.

Ia memaparkan bahwa dari kesembilan belas yang dilakukan survei saat ini di antara yang rutin seperti Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU), survei penyuluhan eceran, survei konsumen dan survei harga properti redisential, adhock dan pemantauan hasil harga dan survei pemantauan harga.

"Namun kesemuanya itu kembali pada kebijakan BI di wilayah masing-masing. Sedangkan Departemen Statistik ada kewajiban untuk mengeluarkan publikasi hasil surveinya yang merupakan alat bagi Bank Indonesia untu melakukan sosialisasi juga. Hanya bentukan bagaimana diserahkan ke masing-masing wilayahnya," kata dia.

(KR-DDI/N005) 

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017