Sintang (Antara Kalbar) - Bupati Sintang Jarot Winarno mengharapkan keberadaan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Nanga Ruhan Kabupaten Sintang, dapat membantu mengatasi masalah "stunting" di kabupaten tersebut.
"Peresmian Pustu itu merupakan wujud bahwa negara hadir di tengah masyarakat melalui program nawacita Presiden," kata Jarot saat meresmikan Pustu Desa Nanga Ruhan, Kecamatan Serawai, Sintang, Rabu.
Dikatakan Jarot, keberadaan Pustu di Desa Nanga Ruhan sangat penting untuk memperpendek pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Menurut Jarot, persoalan di Kabupaten Sintang saat ini adalah stunting, dimana anak-anak yang tinggi badannya tidak sesuai dengan umurnya.
Ia mengatakan stunting menjadi masalah karena sebagai pencerminan dari seribu hari pertama kehidupan.
"Pelayan kehamilan, kelahiran dan gizi anaknya sampai umur dua tahun," jelas Jarot.
Dirinya berharap, dengan adanya penambahan Pustu yang diresmikan dapat mengatasi masalah stunting tersebut.
Selain itu, Jarot juga berharap dengan adanya Pustu itu masyarakat Desa Nanga Ruhan merasa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Harysinto Linoh mengatakan Pustu tersebut dibangun pada awal 2017 lalu, dengan anggaran sekitar Rp400 juta.
"Anggaran sekitar Rp400 juta tersebut hanya untuk membangun Pustu saja," jelas Sinto.
Sedangkan untuk kelengkapan peralatan kesehatannya nanti akan kita anggarkan melalui APBD untuk tahap berikutnya.
Dikatakan Sinto, untuk penempatan tenaga kesehatan di Pustu Nanga Ruhan tersebut, sudah disiapkan dan dalam waktu dekat akan segera ditugaskan ke Pustu tersebut.
"Waktu Pustu itu mulai dibangun petugas Pustunya juga sudah mulai ada di Puskesmas Serawai," kata Sinto.
(KR-TFT/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Peresmian Pustu itu merupakan wujud bahwa negara hadir di tengah masyarakat melalui program nawacita Presiden," kata Jarot saat meresmikan Pustu Desa Nanga Ruhan, Kecamatan Serawai, Sintang, Rabu.
Dikatakan Jarot, keberadaan Pustu di Desa Nanga Ruhan sangat penting untuk memperpendek pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Menurut Jarot, persoalan di Kabupaten Sintang saat ini adalah stunting, dimana anak-anak yang tinggi badannya tidak sesuai dengan umurnya.
Ia mengatakan stunting menjadi masalah karena sebagai pencerminan dari seribu hari pertama kehidupan.
"Pelayan kehamilan, kelahiran dan gizi anaknya sampai umur dua tahun," jelas Jarot.
Dirinya berharap, dengan adanya penambahan Pustu yang diresmikan dapat mengatasi masalah stunting tersebut.
Selain itu, Jarot juga berharap dengan adanya Pustu itu masyarakat Desa Nanga Ruhan merasa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Harysinto Linoh mengatakan Pustu tersebut dibangun pada awal 2017 lalu, dengan anggaran sekitar Rp400 juta.
"Anggaran sekitar Rp400 juta tersebut hanya untuk membangun Pustu saja," jelas Sinto.
Sedangkan untuk kelengkapan peralatan kesehatannya nanti akan kita anggarkan melalui APBD untuk tahap berikutnya.
Dikatakan Sinto, untuk penempatan tenaga kesehatan di Pustu Nanga Ruhan tersebut, sudah disiapkan dan dalam waktu dekat akan segera ditugaskan ke Pustu tersebut.
"Waktu Pustu itu mulai dibangun petugas Pustunya juga sudah mulai ada di Puskesmas Serawai," kata Sinto.
(KR-TFT/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017