Pontianak (Antara Kalbar) - Sultan Pontianak Syarif Machmud Melvin Alkadrie berharap pemkot agar tetap memperhatikan sejarah dalam pembangunan di ibu kota Provinsi Kalimantanb Barat itu.

"Tidak hanya pembangunan di tempat-tempat umum, tempat bersejarah juga harus diperhatikan seperti wilayah Kesultanan Pontianak," kata Sultan Syarif Machmud Melvin Alkadrie seusai ziarah di Makam Batu Layang bersama jajaran Pemkot Pontianak, Kamis.

Salah satu bukti lain katanya, adalah ziarah di Makam Sultan Pontianak yang selalu diagendakan Pemkot tiap tahun, sehingga dia menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada jajaran Pemkot Pontianak.

"Sejarah Makam Kesultanan Kadriah Pontianak sangat berkaitan dengan adanya Masjid Jami dan Istana Kadriah, yang berawal dibangunnya Masjid Jami, menyusul Istana Kadriah, dan Makam Batu Layang," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, dia berharap kawasan Makam Batu Layang Pontianak perlu dilakukan renovasi, tetapi tetap mempertahankan nilai dan tidak mengubah konsep bangunan sebelumnya.

Menurut dia, beberapa hal yang mesti diperhatikan diantaranya pagar atau batas dari tanah Kesultanan Pontianak yang harus dikembalikan ke bentuk semula dengan berbahan kayu belian.

Dalam kesempatan itu, dia berharap kepada Pemkot Pontianak tidak sekedar membangun infrastruktur, tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang banyak bagi masyarakat di Pontianak.

"Mudah-mudahan ke depannya, Pemkot Pontianak tidak hanya membangun infrastruktur yang saat ini cukup maju, tetapi juga memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dengan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya," kata Sultan Pontianak itu.

Sementara itu, Pejabat Sekda Kota Pontianak, Zumyati menyatakan, Pemkot Pontianak memang akan menata dan mengelola dengan sebaik-baiknya makam bersejarah tersebut.

"Sehingga makin banyak orang-orang yang berkunjung ke Makam Kesultanan Pontianak, baik wisatawan lokal, nasional, maupun dari mancanegara," katanya.



(U.A057/M019)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017