Pontianak (Antara Kalbar) - General Manager PLN Wilayah Kalbar, Richard Safkaur mengatakan saat ini masih ada 452 desa di provinsi itu yang belum menikmati listrik yang disediakan oleh BUMN itu.


"Potret yang ada tentu menjadi pekerjaan rumah kita dan kita akan mengejar target yang telah direncanakan dan diamanahkan ke kita bagaimana desa yang belum teraliri listrik bisa dialiri," ujarnya di Pontianak, Minggu.


Richard menargetkan pada 2018, desa-desa di Kalbar yang belum disentuh listrik PLN tersebut sudah bisa menikmati listrik yang disediakan negara.


"Kita tahu bersama saat ini listrik memiliki peran strategis karena di manapun dan untuk apapun membutuhkan energi listrik. Oleh karena itu penting hadirnya listrik untuk masyarakat," kata dia.


Untuk mencapai target yang ditetapkan, pihaknya akan terus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sudah di dalam program yang dijalankan.

Menurutnya, sebagaimana amanah pemerintah dan melalui program 35.000 Mega Watt, desa- desa dapat teraliri listrik.


"Saat ini kami fokus juga menyelesaikan transmisi gardu induk mulai dari Kota Pontianak, Singkawang, Sanggau, Sintang dan Putusibau. Semua dalam upaya peningkatan pembangkit dan distribusi listrik ke pelanggan," kata dia.


Secara umum, paparnya, di Kalbar saat ini rasio elektrifikasinya sudah mencapai 80 persen. Dari 452 desa yang belum teraliri listrik tersebut didominasi oleh Kabupaten Landak.


"Kembali, target 2018 semua desa teraliri listrik dan pada 2019 mendatang rasio elektrfikasi kita bisa mencapai 100 persen," harapnya.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017