Pontianak (Antara Kalbar) - Perusahaan Listrik Negara Kalimantan Barat dengan surplus daya listrik di Sistem Khatulistiwa siap mendukung listrik industri dan bisnis di Kalbar.

Kondisi itu ditandai dengan ditandatanganinya nota kesepahaman penyaluran tenaga listrik untuk smelter alumina milik PT Dinamika Sejahtera Mandiri (DSM) yang berlokasi di Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau dan untuk pengembangan kawasan real estate PT Kurnia Jaya Raya (KJR).

"Listrik memegang peran penting dalam peningkatan iklim investasi di provinsi Kalbar. Pasalnya, ketercukupan energi listrik mampu menjadi pendorong kegiatan ekonomi sehingga menarik para investor dan hal itu seperti kerjasama yang kita bangun ini," kata ujar General Manager PLN Wilayah Kalbar, Richard Safkaur saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Richard menjelaskan untuk pembangunan smelter alumina DSM akan dimulai pada 2018 dan diperkirakan selesai pada 2020 dengan pasokan listrik dari PLN sebesar 150 MVA.

"Di Kalbar industri pengolahan hasil tambang memang menjadi salah satu sektor yang diminati oleh investor. Sebelumnya pada 2016, PLN juga menandatangani MoU penyaluran tenaga listrik untuk pabrik Smelter Grade Alumunia Refinery (SGAR) dengan kapasitas 2 juta ton per tahun dengan kapasitas daya 100 MW," kata dia.

Ia menambahkan bahwa untuk pembangunan proyek pembangunan kawasan mall, apartemen serta perumahan di Kubu Raya oleh KJR sendiri akan dimulai pada 2018 dan direncanakan selesai pada 2023.

"Setelah beberapa proyek pembangkit di Kalbar berhasil diharapkan akan diikuti dengan peningkatan penjualan terutama untuk pelanggan industri dan bisnis," kata dia.

Dalam penandatanganan nota kesepahaman tersebut hadir Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN, Machnizon, Direktur DSM Peng Tjoan dan Komisaris Utama KJR Swadono Adijanto di Hotel Aryaduta.

(KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017